NasionalJateng

Kirab Haul Mbah Syafii Diharapkan Masuk Kalender Wisata

inilahjateng.com (Semarang) – Kirab budaya memperingati Haul Mbah Syafii Piyoronegoro diharapkan bisa menjadi masuk dalam kalender wisata Pemerintah Kota Semarang.

Dalam sejarahnya, Mbah Syafii merupakan tokoh agama yang menyebarkan Islam di Pulau Jawa pada tahun 1600-an. Mbah Syafii juga pendiri Pondok Pesantren Luhur Dondong Wonosari yang kono merupakan pondok tertua di Indonesia.

Bahkan konon Mbah Sholeh Darat yang dikenal sebagi guru dari KH Ahmad Dahlan (Pendiri Muhammadiyah), KH Hasyim Asy’ari (Pendiri Nahdlatul Ulama), serta Raden Ajeng Kartini (Pahlawan Emansipasi Perempuan) pun sempat belajar agama dengan dengan Mbah Syafii.

“Tahun ini dibuat lebih besar (haul-nya) agar masyarakat tahu jasa beliau di Indonesia, dari sisi keagaman, sosial, ekonomi dan budaya,” kata  Pengasuh Pondok Luhur Dondong Tubagus Mansor, Minggu (19/5/2024).

Baca Juga  Wamentan Sudaryono Didapuk Jadi Komut PT Pupuk Indonesia

Ia berharap Pemerintah Kota Semarang bisa membuat perayaan haul ini masuk ke agenda wisata tahunan dan bisa menunjang wisata religi di Kota Semarang.

“Dengan kirab ini kita ingin masyarakat bisa meneruskan perjuangan beliau,” ucapnya.

Salah satu tokoh masyarakat setempat, Kadar Lusman mengatakan, sosok Mbah Syafii merupakan salah satu tokoh penyebar Islam di Indonesia dan mendirikan salah satu pondok tertua di Jawa Tengah. Konon jaman dahulu beliau juga ikut berjuang melawan penjajah, 

“Beliau ini punya jasa yang besar selain mendirikan pondok dan syiar agama, dulu juga ikut melewan penjajah, jadi wajib hukumnya sebagai generasi muda kita ngur-uri budaya leluhur,” kata Pilus, sapaannya.

Baca Juga  Tolak Aktivitas Galian C, Ratusan Warga Tunggulsari Demo

Pilus yang juga menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Semarang ini mengatakan jika Pemkot telah menjadikan makam Mbah Syafii sebagai destinasi religi di Kota Semarang. Kedepan dia berharap agar acara haul bisa masuk ke kalender event sehingga bisa mendatangkan wisatawan.

“Haul ini kita juga angkat sebagai kearifan lokal salah satunya dengan kirab dan lomba rebana, tentu kita akan mendorong Pemkot agar bisa masuk ke kalender event sehingga bisa dibuat lebih besar dan meriah serta bisa mendatangkan wisatawan,” terangnya. (LDY)

Back to top button