Kisah Zuhdi, Korban Perampokan yang Sempat Melawan Hingga Menyerah Demi Keselamatan Keluarga

inilahjateng.com (Semarang) – Zuhdi Utsman, warga Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, menjadi korban perampokan brutal pada Senin (20/1/2025) dini hari.
Peristiwa yang menegangkan tersebut karena Zuhdi yang juga sebagai bos sembako itu sempat melawan, namun akhirnya menyerah setelah pelaku mengancam nyawa keluarganya.
Peristiwa tersebut melibatkan tiga pelaku, yakni BW alias Komeng (33), AK alias Pikek (39), dan FR alias Gondes (33), yang kini telah ditangkap oleh Polda Jawa Tengah.
BW sendiri merupakan tetangga Zuhdi, menjadi dalang dari aksi kejahatan tersebut.
Zuhdi menceritakan, saat itu dirinya sedang tidur dan saat terbangun mendapati parang menempel di dadanya dan diancam oleh salah satu pelaku perampok.
“Waktu itu tidur, saya kaget, tiba-tiba terbangun parang sudah di dada saya dan diancam,” ungkapnua saat dihadirkan dalam rilis kasus di Mapolda Jateng, Rabu (12/2/2025).
Lebih lanjut dirinya menuturkan, dirinya sempat berusaha bangun dari tempat tidurnya dan melawan.
Saat berusaha melakukan perlawanan, lanjutnya, dia didorong hingga terjatuh dan bahkan senjata parang milik pelaku sempat mengenainya.
“Saya sempat bangun, tapi malah didorong terus sampai ke lantai, parang nancep ke busa sama mengenai batuk (kepala) saya,” ujarnya.
Tak berhenti disitu, dirinya menceritakan pelaku sempat membekap wajahnya dan diancam dengan pistol mainan untuk diam.
Apabila tidak mau diam, pelaku mengancamnya akan membunuh bersama keluarganya.
Zuhdi juga mengaku, setelah itu dirinya diikat bersama seluruh keluarganya.
“Pelaku ambil bantal, saya dibekap wajah saya. Saya disuruh diam, kalau diam tidak dibunuh. Terus diikat, dia ngeluarin pistol. saya, anak saya, isteri diikat. Terus minta kunci lemari,” paparnya.
Setelah diikat, dirinya juga menceritakan dipaksa dengan cara dipukul memakai sajam untuk menyerahkan uang dan perhiasan dari tempat penyimpanannya.
“Apa maunya ya saya turuti. Setelah minta uang itu, terus minta perhiasan. Pas minta perhiasan itu kepala saya dipukul pakai sajam, dipukul sekali tapi keras, kepala saya pusing,” ucapnya.
Dia juga menambahkan, para pelaku berhasil membawa lari uang tunai sebesar Rp261 juta yang seharusnya disetorkan kepada sales rokok.
“Uang itu kan mau saya setoran rokok, saya dipasrahi mobil sama sales. Mau saya setoran pagi tadi, kan saya di kasih tempo senin setor,” akunya.
Sebelumnya, Ditreskrimum Polda Jawa Tengah berhasil meringkus trio perampok yakni bernama BW alias Komeng (33), AK alias Pikek (39), dan FR alias Gondes (33), yang merupakan warga Sukolilo, Mayong, dan Kalinyamat.
Ketiga pelaku tersebut juga merupakan residivis, BW dan AK pernah terlibat pencurian, sementara FR tersangkut kasus narkotika. (BDN)