NasionalEkonomi & Bisnis

KIT Batang Jadi KEK, Ini Harapan Gubernur Ahmad Luthfi

inilahjateng.com (Semarang) – Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang segera menyandang status Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan akan diresmikan oleh pemerintah pusat dalam waktu dekat.

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan dukungan penuh terhadap pengembangan kawasan ini, mengingat dampak besarnya terhadap perekonomian daerah.

“Dengan adanya KIT Batang menjadi KEK, akan membantu sekali terutama dalam rangka membangun wilayah kita (Jawa Tengah),” ujar Luthfi usai menerima kunjungan direksi KIT Batang di Kantor Gubernur Jateng, Senin (17/3/2024).

Menurutnya, selain memacu investasi, pengembangan KEK harus diiringi dengan pembangunan sumber daya manusia lokal yang siap bersaing di sektor industri.

Pemerintah juga berkomitmen untuk menjamin ketertiban, keamanan, serta kepastian hukum bagi para investor di kawasan tersebut.

Baca Juga  Sengketa Ijazah Jokowi Masuk Tahap Mediasi

Tiga Fokus Utama KIT Batang sebagai KEK

Direktur Utama PT KIT Batang Ngurah Wirawan menjelaskan bahwa status KEK akan membawa tiga fokus utama dalam pengembangannya, yaitu:
1. Industri Pengolahan
2. Transportasi dan Logistik
3. Pariwisata dan Properti

“Status KEK dengan tiga bidang ini diharapkan dapat mempercepat investasi. Jadi, tidak hanya sektor industri, tetapi juga bisnis pariwisata, properti, transportasi, dan logistik bisa berkembang,” ungkap Ngurah.

Selain membuka lebih banyak peluang investasi, KEK juga akan berdampak langsung pada perekonomian masyarakat Kabupaten Batang.

Pasalnya, kawasan ini akan berkembang menjadi kota mandiri ekonomi, yang tidak hanya bergantung pada pabrik, tetapi juga berbagai sektor usaha pendukung seperti jasa boga, perhotelan, kafe, dan transportasi.

Baca Juga  Ramai-ramai Menyoroti Kasus UD Sentosa Seal yang Lagi Viral, Ini Salah Satunya

“Kami ingin ekonomi masyarakat sekitar ikut bergerak, seperti suplai bahan pangan untuk pabrik dan katering, pengolahan makanan, hingga jasa transportasi. Dengan begitu, manfaat KEK bisa dirasakan lebih luas,” tambahnya.

Serapan Tenaga Kerja dan Target Investasi

Sejak mulai beroperasi empat tahun lalu, KIT Batang telah menarik 27 investor dengan realisasi investasi di atas Rp 20 triliun.

Saat ini, tujuh pabrik sudah beroperasi, menyerap sekitar 8.000 pekerja, belum termasuk tenaga kerja konstruksi.

Ke depan, KIT Batang menargetkan serapan tenaga kerja 5.000 orang per tahun, sehingga dalam 10 tahun ke depan bisa mencapai 50.000 tenaga kerja.

“Dengan status KEK, kami optimistis investasi akan terus mengalir, sehingga semakin banyak lapangan kerja tercipta bagi masyarakat Batang dan Jawa Tengah,” jelas Ngurah.

Baca Juga  Usai Amankan Perbatasan Lebanon, 359 Personel Yonif 413/Bremoro Kembali ke Kandang

Direktur Pemasaran dan Pengembangan KIT Batang, Indri Septa Respati, menyebutkan total luas kawasan industri mencapai 4.300 hektare.

Dari jumlah tersebut, 2.100 hektare diperuntukkan untuk industri, sementara sisanya untuk sektor lain seperti pariwisata dan layanan pendukung.

Saat ini, tujuh pabrik telah beroperasi, tujuh lainnya dalam tahap persiapan pembangunan, dan 14 pabrik dalam proses perencanaan.

Dengan potensi besar yang dimiliki, KIT Batang diharapkan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Tengah, seiring dengan penguatan kerja sama antara pemerintah daerah dan sektor industri. (RED)

Back to top button