
inilahjateng.com (Semarang) – Kolektif Hysteria dalam memasuki usianya ke-20tahun, bersama dengan kelompok seniman Semarang membuat mural ukuran 16 x 4 meter di bawah jembatan flyover Jatingaleh.
Dalam mural tersebut, para seniman menggambar bandeng dan beberapa ikon semarang seperti Mahesa Jenar, Oey Tiong Ham, Loenpia, dan Penari Gambang Semarang.Â
Direktur Hysteria project, A Khairudin mengatakan mural tersebut merupakan rangkaian panjang yang disiapkan sejak 2022.Â
Dimulai dari keliling 100 titik di Jawa, Bali, dan Lampung, 40 project seni di 40 kota, pameran keliling di 17 kabupaten di Jawa Tengah, dan sekarang pelaksaan purwarupa pekakota.Â
“Kami ingin kasih tunjuk pada publik apa saja yang pernah kami lakukan untuk memberi inspirasi pasa kota,” ungkap Adin sapaan akrabnya, Minggu (17/6/2024).Â
Sebagai informasi Kolektif Hysteria telah memulai aktivitasnya sejak 11 September 2004 dan telah menorehkan prestasi nasional dan internasiol.Â
Tahu 2017 mereka memboyong Trubus Kusala Award di Jakarta kategori pendidikan alternatif perkotaan dan tahun 2020 mereka memenangkan Youfab Global Award di Shibuya, Tokyo, Jepang.Â
Namun itu semua menurut Adin belum membuat Hysteria di Semarang dikenal publik umum.Â
Makanya dalam momentum dua dekade Hysteria secara massif menghelat berbagai acara, salah satunya kelas Pekakota Institute yang bulan depan mulai membuat proyek purwarupa.
Sementara, Kepala Sekolah Nella Siregar menambahkan akan ada 10 festival publik yang akan diadakan sepanjang Juni- Juli mendatang. 9 di Semarang dan 1 di Kabupaten Rembang.Â
“Tujuh di antaranya merupakan festival kampung dan sisanya acara dengan komunitas,” sambutnya.Â
Nella menambahkan acara ini mempunyai keragaman tema dan cakupan wilayah. Selain melibatkan warga, Kolektif Hysteria juga mengajak puluhan seniman terlibat dalam kick off perayaan ulang tahun Hysteria.
“Harapannya semakin banyak orang peduli pada isu kota dan kebudayaan itu sendiri,” pungkasnya. (Bdn)