
inilahjateng.com (Semarang) – Upaya percepatan penanganan normalisasi jalur kereta api akibat meluapnya Sungai Tuntang pada Km 32+5/7 antara Stasiun Karangjati – Stasiun Gubug, Kabupaten Grobogan terus dilakukan KAI Daop 4 Semarang.
Hingga 12 hari pasca meluapnya sungai atau tepat pada Minggu (2/2/2025), KAI Daop 4 Semarang yang bekerjasama dengan BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Pemali Juana Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Semarang Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan tengah melakukan progres yang sangat signifikan.
KAI telah bergerak cepat melakukan normalisasi jalur dengan mengerahkan tim tanggap darurat yang terdiri dari ratusan petugas prasarana KAI serta bantuan tenaga eksternal.
“Kami juga mengoperasikan alat berat seperti ekskavator, crane dan backhoe, serta menyiapkan material pendukung guna mempercepat pemulihan jalur. Hingga saat ini, progres perbaikan telah menunjukkan perkembangan yang sangat positif,” kata Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo, Minggu (2/2/2025).
Langkah awal, KAI yang bekerjasama dengan BBWS Pemali Juana telah membangun tanggul darurat yang sampai dengan saat ini telah mencapai progres yang signifikan.
“Tanggul ini dibangun mengelilingi jalur KA pada sisi utara dengan ketinggian mencapai 5 meter. Tanggul ini berfungsi untuk menahan luapan air jika terjadi banjir susulan nantinya,” terangnya.
Selain itu, secara bersamaan pihaknya juga membangun temporary bridge atau jembatan sementara pada lokasi jalur rel yang terdampak.
Progres sampai dengan saat ini, KAI sudah membuat plester atau turap menggunakan lempengan besi sebagai pelindung pada sekitar tanggul, serta pembuatan pondasi pada jalur yang terdampak.
Selain itu, KAI juga saat ini sedang menyelesaikan pembangunan perancah menggunakan besi yang digunakan untuk menyangga jalur rel nantinya.
“Pemasangan H Beam dan Long Beam juga sudah proses dilakukan untuk memperkuat tubuh baan jalur rel pada jembatan sementara,” jelasnya.
Franoto menjelaskan hingga Rabu (5/2/2025) nanti, sejumlah perjalanan KA masih mengalami pengalihan rute dan pembatalan sebagai langkah mitigasi demi keselamatan dan kelancaran operasional perjalanan kereta api.
Sebagai dampak dari penutupan jalur ini, perjalanan KA rute Semarang-Surabaya dan sebaliknya mengalami perubahan pola operasi.
Sebanyak 30 perjalanan KA dialihkan rutenya, sementara 8 perjalanan lainnya dibatalkan hingga proses normalisasi jalur yang ditargetkan selesai pada 5 Februari 2025.
“Kami memahami ketidaknyamanan yang dirasakan pelanggan akibat kondisi ini. Oleh karena itu, kami terus berupaya mempercepat penanganan dengan menggandeng berbagai pihak,” ungkapnya. (LDY)