inilahjateng.com (Kendal) – Motif pembunuhan terhadap santriwati hafizah, Siti Nur Haliza, (19) warga dusun Gempolbapang desa Brangsong kecamatan Brangsong, Kendal, akhirnya mulai terkuak.
Kasat Reskrim Polres Kendal, AKP Ari Budianto, mengatakan, berdasarkan keterangan sementara dari pelaku, pelaku tega menghabisi nyawa korban karena sakit hati terhadap korban yang tidak mau diajak bersetubuh.
“Motifnya sementara dari pengakuan pelaku, pelaku ini sakit hati karena korban tidak mau disetubuhi,” kata Kasat Reskrim, AKP Rizky Ari Budianto saat dihubungi detikjateng, Jumat (25/10/2024).
Kasat menjelaskan karena korban menolak untuk disetubuhi, pelaku tega menghabisi nyawa korban di kebun desa Darupono kecamatan Kaliwungu Selatan.
“Ya karena korbannya menolak untuk disetubuhi, pelaku tega menghabisi nyawa korban dilokasi,” jelasnya.
Korban meninggal dalam kondisi luka sobek di bagian leher kiri dengan posisi setengah telanjang.
Meski dengan posisi setengah telanjang, namun korban tidak mengalami pemerkosaan berdasarkan hasil sementara autopsi tim DVI Polda Jawa Tengah di Rumah Sakit Bhayangkara, Semarang.
“Korban meninggal karena ada luka sobek dibagian leher kiri dan untuk hasil autopsi sementara tidak ada tanda-tanda diperkosa,” terangnya.
Petugas belum mau memberikan informasi apakah korban dihabisi pelaku dengan cara dibacok atau digorok dengan luka sobek di bagian leher.
Rizky menambahkan keterangan lebih detail akan disampaikn saat press rilis pada hari Senin (28/10/2024) di mapolres Kendal.
“Untuk keterangan lengkap dan detailnya tunggu saja hari Senin (28/10/2024) besok saat press release di mapolres Kendal,” tambahnya.
Dari tangan pelaku, petugas berhasil mengamankan barang bukti berupa sebilah pisau yang diduga digunakan pelaku untuk menghabisi korban, sepeda motor, jaket warna merah dan celana panjang jeans. (Ren)
