
inilahjateng.com (Semarang) – Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mengguyur Kota Semarang sejak Rabu (13/3/2024) pagi hingga Kamis (14/3/2024) dini hari.
Akibatnya, tak hanya sejumlah jalan besar hingga jalan perumahan yang terkepung air, namun sejumlah sungai besar meluap karena tak sanggup menampung debit air yang tinggi.
Dari pantauan inilahjateng.com sejumlah ruas jalan besar yang terkepung banjir seperti di kawasan Simpang Lima, Jalan Pahlawan, Jalan Ahmad Yani, Jalan Brigjen Sudiarto hingga Jalan Fatmawati tepatnya di depan swalayan ADA tergenang air dengan ketinggian bervariasi hingga sekitar 50 sentimeter.
Banyaknya genangan air di jalan-jalan besar di Kota Semarang membuat lalu lintas lumpuh. Hingga Kamis (14/3/2024) dini hari ini, antrian kendaraan dari pertigaan Pedurungan – Arteri Soekarno Hatta menuju arah Simpang Lima masih mengular.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu turun ke lapangan meninjau langsung titik banjir di jalan Pahlawan bersama dengan jajaran Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan dinas terkait lainnya.
“Kami memang sudah melakukan koordinasi dengan BBWS untuk banjir yang tadi pagi, ini terjadi karena antrian air di Sungai Sringin dan Tenggang. Namun sekarang meluas karena curah hujan yang tinggi,” kata Ita, sapaannya, Rabu (13/3/2024) malam.
Banjir yang terjadi di Kota Semarang pada Rabu malam ini diakibatkan sungai Banjir Kanal Timur (BKT), Banjir Kanal Barat (BKB), Plumbon dan Sringin yang meluap.
Ita menyampaikan jika beberapa sungai besar memang menjadi kewenangan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).
“Semua pompa itu sebeneranya sudah nyala tapi banyak sungai-sungai besar yang meluap. Kalau sungai-sungai besar ini kewenangan BBWS,” bebernya.
Saat ini Pemerintah Kota Semarang tengah melakukan pendataan terkait dengan wilayah-wilayah yang terdampak banjir cukup parah.
Sejauh ini ada beberapa wilayah yang terendam cukup parah seperti di Perumahan Gunung Jati Mangkang, Wonosari Ngaliyan, yang terendam setinggi dada.
Kemudian di Mangkang Kulon RW 2 , Kecamatan Tugu yang terendam akibat luapan sungai Plumbon.
Kemudian Mangkang Wetan yang terdampak luapan sungai Beringin. Lalu ada pula wilayah Tlogosari, Muktiharjo Kidul, Sawah Besar, Kebon Agung, Sari Rejo, Bulu Lor, Tanjung Mas, yang terendam dengan ketinggian bervariasi.
“Kita lakukan pendataan untuk keperluan bantuan logistik bagi warga terdampak,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Pemkot Semarang juga telah mendirikan dapur umum terpusat di Balai Kota Semarang dan Kecamatan Genuk yang juga terdampak cukup parah.
“Saat ini sudah ada 3.000 an nasi yang sudah terkumpul dan siap dibagikan. Kita juga pesan lewat warung ataupun katering untuk membantu warga,” tandasnya. (LDY)