
inilahjateng.com (Semarang) – Upaya penurunan angka stunting tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja, namun perlu kerjasama antara pemerintah, pihak swasta dan masyarakat.
Upaya penurunan stunting ini juga memerlukan pendekatan terpadu yang melibatkan berbagai sektor, mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga infrastruktur sanitasi.
Peningkatan akses terhadap makanan bergizi, edukasi kepada orang tua mengenai pola asuh yang baik, serta perbaikan layanan kesehatan ibu dan anak menjadi langkah-langkah penting dalam menekan angka stunting.
Guna mewujudkan penurunan angka stunting, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melalui PKK Kota Semarang berkolaborasi dengan Air Minum Biru dan Jamu Jago mengadakan sosialisasi pencegahan stunting dengan pemecahan rekor MURI untuk Es Potong Terbesar di Dunia.
CEO dan founder PT Biru Semesta Abadi, Yantje Wongso mengatakan es potong yang dibuat untuk memecahkan rekor MURI ini tidak menggunakan bahan sembarangan. Jajanan kesukaan anak-anak ini dibuat dari Air Minum Biru yang merupakan air isi ulang dengan kualitas yang baik dan Buyung Upik Susu.
Es potong ini berukuran panjang 1,5 meter dengan lebar 40 cm dan tinggi 40 cm. Es potong terbesar di dunia ini kemudian dibagikan kepada lebih dari 200 anak PAUD yang hadir dalam kegiatan tersebut.
“Es Potong ini jajanan es yang sudah legendaris. Jika selama ini para orang tua mungkin menghindari es untuk anak-anaknya karena alasan kesehatan, kali ini kita buat es potong yang sehat dan enak. Es potong ini bisa jadi alternatif jajanan sehat Hempas Stunting,” kata Yantje disela-sela acara pemecahan rekor MURI yang masuk dalam rangkaian kegiatan Gebyar 10 Program Pokok PKK, di Lapangan Kedondong, Kecamatan Semarang Selatan, Minggu (6/10/2024).
Menurut Yantje, stunting dapat dihempaskan dengan terpenuhinya akses terhadap air minum serta bahan makanan yang sehat, bergizi, dan bersih. Sayangnya, kualitas yang baik sering kali sebanding dengan harga yang mahal, sehingga tidak dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat.
Air Minum Biru, lanjutnya, dinilai sebagai solusi air minum isi ulang yang kualitasnya setara dengan air minum kemasan, tetapi dengan harga hanya lebih terjangkau.
Direktur Utama Djago Group, Vincent Suprana mengatakan jika pihaknya sangat mendukung kegiatan hempas stunting. Apalagi produk jamu dari Djago Group yang sudah berdiri sejak 1918 ini sudah sangat dikenal masyarakat.
Salah satunya jamu untuk anak-anak yakni Buyung Upik yang juga menjadi bahan utama pembuatan es potong yang memecahkan rekor MURI ini.
“Buyung Upik by Jamu Jago adalah merek turun temurun yang sudah dikenal luas untuk meningkatkan kesehatan dan nafsu makan anak, dengan rasa yang enak, bergizi, murah dan tentunya sehat. Harapannya, pemberian gizi anak dapat diberikan secara maksimal tapi juga tetap hemat,” jelas Vincent.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu yang didampingi Ketua TP PKK Kota Semarang Alwin Basri yang membuka kegiatan Gebyar PKK sekaligus pemecahan rekor MURI es potong terbesar di dunia ini berharap pengentasan stunting tidak hanya seremonial saja.
Namun harus ada upaya yang masif dari semua pihak mulai dari kader PKK, dinas-dinas terkait hingga masyarakat agar angka stunting di Kota Semarang bisa turun.
“Saat ini di Semarang angka stunting masih 1.000an anak, kita harapkan turun terus hingga nol. Perlu kerjasama semua pihak mulai dari PKK, Dinas-Dinas seperti Disdalduk, Dinkes dan juga masyarakatnya,” jelas Ita, sapaannya. (LDY)