KPU Kota Semarang Bakal Sosialisasi Pemilih ke Sekolah dan Kampus

inilahjateng.com (Semarang) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang akan melakukan sosialisasi terhadap pemilih pemula guna meningkatkan partisipasi pemilih pada Pilkada 2024.
KPU Kota Semarang akan menggelar program KPU goes to school dan campus.
KPU mencatat jumlah pemilih pemula mencapai 1.583 pemilih, yang terdiri dari laki-laki 865 pemilih dan perempuan 718 pemilih.
Nantinya akan ada 10 perguruan tinggi dan 15 Sekolah Menengah atas (SMA) yang akan dikunjungi oleh KPU Kota Semarang untuk dilakukan sosialisasi dan mengajak para pemilih pemula berpartisipasi menggunakan hak pilihnya pada Pilkada 2024.
Koordinator Divisi Sosialisasi KPU Kota Semarang, Novi Maria Ulfa mengatakan program KPU goes to school dan campus diselenggarakan untuk mendorong pemilih pemula, untuk ikut berpartisipasi menyalurkan hak suaranya pada Pilkada 2024.
Selain itu, program KPU goes to school juga menjadi salah satu upaya KPU Kota Semarang dalam mengenalkan pilkada kepada pelajar SMA dan mahasiswa sebagai pemilih pemula agar mendapatkan informasi yang benar mengenai pilkada.
“Program ini diselenggarakan untuk mendorong mereka yakni pemilih pemula agar melek politik dan bisa ikut berpartisipasi. Kita pilih sekolah yang memang sebelumya belum pernah mendapatkan sosialisasi dari KPU. Semuanya merata, bukan cuma sekolah negeri, tapi swasta juga,” kata Novi, Jumat (12/7/2024).
Program Goes to School akan dilakukan secara bergiliran di 15 SMA dan 10 kampus, dan untuk tahap awal ini dilakukan setelah libur sekolah usai.
“Bulan ini bidikan sosialisasinya adalah pemilih pemula, kita akan mengadakan ‘roadshow’ pada 15 sekolah berbeda, yang sebelumnya belum pernah dilakukan sosialisasi. Kami baru tahap berkordinasi dengan pihak sekolah, rencananya sosialisasi akan dilakukan bulan Agustus, September,” bebernya.
Ia berharap dengan upaya masif yang dilakukan oleh KPU Kota Semarang, dengan melakukan kunjungan ke sekolah dan kampus, angka partisipasi Pilkada 2024 ini bisa meningkat.
Pihaknya memang menyasar pemilih pemula, agar bisa menyalurkan hak pilihnya.
“Ini merupakan upaya untuk menekan angka golput. Selain itu, pemilih pemula juga merupakan pemilih yang potensial, mereka selain menjadi peserta juga bisa jadi penyelenggara,” paparnya.
Novi menerangkan sejauh ini KPU RI belum secara resmi mengumumkan target pemilih partisipatif pada Pilkada 2024, namun pada 2020 lalu, targetnya sebesar 77,5 persen.
Sedangkan untuk Pilwakot 2020, tingkat partisipasinya mencapai 68 persen dan Pilpres lalu 85 persen.
“Kami sendiri berupaya mencapai target tersebut, walaupun data perjalanan Pilwalkot Semarang dari 2005-2015 angkanya selalu di bawah 70 persen. Untuk itu, tidak henti-hentinya kami memberi informasi ke masyarakat,” pungkasnya. (LDY)