
inilahjateng.com (Semarang) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang mengadakan simulasi pemungutan suara Pemilu 2024 di sentra batik Gunungpati Kecamatan Gunungpati Kota Semarang, Selasa (26/12/2023).
Ketua KPU Kota Semarang, Henry Casandra Gultom mengatakan simulasi pemungutan suara ini diikuti oleh 188 pemilih yang melibatkan warga setempat sebanyak 60 orang dan sisanya adalah PPK se Kota Semarang serta PPS Kecamatan Gunungpati.
“Tujuannya untuk menguji coba berapa waktu yang dibutuhkan dalam proses pemungutan hingga penghitungan suara,” kata Nanda, sapaan akrabnya.
Selain itu, KPU juga sekaligus membuat konten video tutorial pelaksaan Pemilu yang bisa dilihat oleh seluruh masyarakat hingga petugas penyelenggara Pemilu hingga para saksi.
“Harapannya konten ini bisa membantu masyraakat dalam pemilu baik sebagai pemilih KPPS, saksi maupun pengawas TPS,” jelasnya.
Nanda mengatakan dalam simulasi ini sudh lengkap dengan konsep TPS yang nantinya akan digunakan saat hari H Pemilu 2024. Misalnya, di Kecamatan Gunungpati yang mayoritas masyarakatnya adalah kaum milenial sehingga mengambil konsep TPS Back To 90’s.
Nanda mengatakan untuk konsep TPS yang diusung pada masing-masing TPS dipersilakan sesuai dengan keinginan setiap TPS.
“Pembuatan TPS Ini terserah seperti apa, misalnya yang di gunungpati ini temanya Back to 90’s dan 4.646 TPS lainnya kami persilakan untuk membuat konsep TPS yang penting apa yang menjadi syariatnya seperti tata letak, alur itu harus dipahami,” tuturnya.
Meski demikian, dalam simulasi ini ia juga membocorkan hal-hal yang perlu diwaspadai saat pelaksanaan pemilu yakni mulai dari proses pemungutan suara yakni mulai dari siapa saja pemilih tetap, pemilih pindahan dan pemilih khusus. Selain itu, proses rekapitulasi juga perlu kewaspadaan ekstra para petugas.
“Saat rekapitulasi ini nanti akan ada kertas besar mulai jam 13.00 setelah pemungutan yang dilakukan mulai pukul 07.00-13.00,” tandasnya.
Sekretaris Daerah Kota Semarang, Iswar Aminuddin berharap dengan adanya simulasi pemungutan suara maka akan bisa mengedukasi masyarakat dan petugas untuk bisa melaksanakan Pemilu dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
“Harapannya bisa mengenalkan proses pencoblosan. Simulasi ini akan dibuat konten sehingga saat sosialisasi bisa ditayangkan sehingga semua tim yang bekerja bisa melihat cara kerja pemilu dan saat pelaksaan bisa berjalan dengan baik,” terang Iswar.
Dirinya memberikan sejumlah catatan dalam pelaksanaan simulasi ini seperti perpindahan warga luar kota yang diharapkan bisa segera melakukn percepatan pengurusan pindah memilih sehingga saat hari H Pemilu bisa memberikan suaranya.
“Apa yang dilakukan hari ini bisa memberikan pengetahuan kepada semua pihak termasuk masyarakat agar proses Pemilu berjalan lancar nantinya. Saya harap pada 14 Februari masyarakat bisa datang ke TPS untuk memberikan suaranya,” harapnya. (LDY)