NasionalJateng

KPU Simulasikan Pemungutan Suara Hingga Rekapitulasi, Guna Beri Edukasi Cara Memilih Pada Masyarakat

inilahjateng.com (Semarang) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang melakukan simulasi pemungutan suara dan rekapitulasi penghitungan suara di Balai Kelurahan Pandean Lamper, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Minggu (28/1/2024).

Ketua KPU Kota Semarang, Henry Casandra Gultom mengatakan simulasi ini merupakan yang kedua kalinya dilakukan setelah sebelumnya pernah dilakukan simulasi serupa di Kecamatan Gunungpati. Tujuannya, untuk membuat konten video yang akan disebarluaskan kepada masyarakat agar mereka tahu tata cara memilih dengan benar saat hari pemungutan tiba yakni 14 Februari 2024.

Simulasi dilakukan sesuai dengan jumlah DPT di wilayah tersebut yakni 297 pemilih. DPT yang melakukan simulasi yakni dari PPK, PPS Gayamsari dan Ketua KPPS Gayamsari.

Baca Juga  Terkait Laporan Jokowi, BSJL Gandeng Advokat Asri Purwanti dalam Pemeriksaan Saksi

“Ini satu TPS jumlah real segitu tapi pemilih kita pakai perwakilan dari KPPS, PPS dan PPK, jadi bukan pemilih realnya,” kata Nanda, sapaan akrabnya, di sela-sela kegiatan simulasi, Minggu (28/1/2024).

Selain mengedukasi kepada masyarakat pemilih, konten yang dibuat dari simulasi ini juga untuk mengedukasi seluruh KPPS se Kota Semarang yang nantinya akan bertugas saat hari pencoblosan hingga tahap rekapitulasi penghitungan suara.

Dalam simulasi ini, Nanda mengatakan dilakukan penghitungan atau estimasi waktu yang dibutuhkan satu orang dalam memberikan suara dari awal hingga akhir.

“Untuk satu orang tidak sampai 2 menit, jadi mereka datang, absensi, dapat surat suara, ke bilik suara, mencoblos lalu mereka masukan ke kotak suara, celup jari ke tinta dan selesai,” tuturnya.

Baca Juga  Puluhan Buruh Jepara Geruduk Diskopukmnakertrans

Selain itu, pihaknya juga menbutuhkan estimasi waktu dalam proses rekapitulasi atau penghitungan suara.

“Kita butuh estimasi itu proses ketika merekap karena itu akan beda-beda makanya dalam proses rekapitulasi ini tidak secara full jadi yang penting sudah tahu hasilnya berapa  dan dibacakan lalu merekap dengan sistem informasi rekapitulasi,” paparnya. (LDY)

Back to top button