inilahjateng.com (Sukoharjo) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukoharjo menggelar evaluasi minggu pertama pelaksanaan pencocokan dan penelitian daftar pemilih untuk Pilkada 2024, Selasa (2/7/2024).
Komisioner KPU Kabupaten Sukoharjo Koordinator Divisi Perencanaan Data dan Informasi, Arief Wicaksono, mengatakan dari hasil evaluasi minggu pertama coklit, ada sejumlah poin yang dibahas. Diantaranya, laporan mingguan atau laporan minggu pertama coklit.
“Kita melakukan cross-check terhadap pelaksanaan coklit, khususnya satu, kesesuaian data yang meliputi berapa jumlah penduduk. Perubahan status pindah memilih di luar desa dan salah penempatan TPS,” kata Arief.
Kemudian, ditekankan juga terkait pemenuhan dokumen khususnya untuk yang meninggal. Dalam hal ini KPU Kabupaten Sukoharjo mencoba untuk memenuhi segala dokumen-dokumen seperti surat keterangan meninggal dan lain sebagainya.
“Kita bahas juga kendala aplikasi dalam penggunaan coklit, baik secara web ataupun coklit secara mobile yang dimiliki oleh teman-teman pantarlih.
Diakui Arief, selama satu minggu ini terkendali pada operasional. Yakni pada kestabilan server.
“Ada beberapa kasus, misalkan tiba-tiba log out sendiri aplikasinya, terus tiba-tiba aplikasinya eror tidak bisa digunakan dan itu kita mitigasi, terus kita berikan solusi dari beberapa masalah-masalah yang terjadi,” bebernya.
Selain itu juga adanya evaluasi terkait koordinasi dengan pengawas. Hal ini merupakan salah satu fokus KPU, dimana mengupayakan dan menyadarkan bahwasannya pelaksanaan coklit ini
harus sesuai dengan prosedur, dan sesuai dengan urutan, serta skema yang sudah diatur dalam perundang-undangan.
“Nah salah satunya memberikan notis khusus pada Pantarlih melalui PPS ataupun PPK bahwa kerja-kerja dalam pencocokan dan penelitian atau coklit ini selalu diawasi. Sehingga jangan sampai ada hal-hal yang bisa dibilang melanggar aturan,” terangnya.
Dalam coklit ini, Arief mentargetkan pada minggu ketiga sudah bisa menargetkan 100 persen sudah tercoklit semua.
Sehingga pada minggu keempat, akan digunakan sebagai evaluasi akhir menuju rekapitulasi hasil coklit sekaligus mempersiapkan pleno DPSH oleh PPS dan PPK.
“Harapan kami bahwa di minggu keempat itu kita sudah bisa selesai semua. Sehingga menuju pleno sudah bisa terkondisikan,” pungkasnya. (DSV)
