inilahjateng.com (Semarang) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang telah melakukan berbagai upaya untuk mensosialisasikan adanya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 salah satunya melalui debat pasangan calon yang diadakan selama tiga kali untuk pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang.
Dengan berbagai sosialisasi yang diadakan, KPU berharap angka partisipasi pemilih di Kota Semarang bisa lebih tinggi dibanding Pilkada sebelumnya tahun 2020.
Ketua KPU Kota Semarang, Ahmad Zaini mengatakan jika dibandingkan dengan partisipasi pemilih pada Pilpres 2024 memang sangat jauh perbandingannya.
Pada Pilpres, partisipasi pemilih mencapai angka 80 persen.
Sedangkan partisipasi pemilih pada Pilkada 2020 di Kota Semarang hanya pada angka di bawah 70 persen.
Namun dengan berbagai upaya sosialisasi yang telah dilakukan, pihaknya berharap partisipasi pemilih bisa mendekati angka 70-80 persen.
“Kalau target Pilkada 2020, 77,5 persen harapannya yang sekarang mencapai angka 80 persen,” kata Zaini, Jumat (22/11/2024).
Sementara itu, Plt Kepala Kesbangpol Kota Semarang, Joko Hartono mengatakan pada detik-detik menjelang hari pemilihan, pihaknya masih terus memberikan himbauan-himbauan kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Sehingga diharapkan dengan masyarakat menggunakan hak pilihnya, maka partisipasi pemilih akan bisa meningkat.
“Kami selalu memberikan himbauan hingga pendidikan politik dan tanggal 27 November nanti kita akan tuai hasilnya,” ungkap Joko.
Pihaknya bahkan melakukan berbagai cara untuk berupaya meningkatkan partisipasi pemilih. Misalnya pada orang tua, pihaknya mengajak untuk datang ke TPS melalui dialog-dialog.
Sedangkan pada generasi muda menggunakan cara kekinian yakni dengan media sosial.
“InsyaAllah sudah menyasar ke semua kalangan dengan berbagai macam teknik. Orang tua atau yang sepuh kita ajak dialog, kalau anak muda dengan cara kekinian misalnya media sosial, media elektronik lewat lomba atau konten,” pungkasnya. (LDY)
