
inilahjateng.com (Demak) – Ratusan warga Desa Ruwit, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak, terpaksa menggunakan air Sungai yang bercampur rob dan sampah.
Air Sungai Bajang di Desa Ruwit, Kecamatan Weduh, Kabupaten Demak, yang berasa asin dan berbau tidak sedap, terpaksa digunakan ratusan warga untuk memenuhi kebutuhan air, pada musim kemarau. Kekeringan dan krisis air bersih yang melanda sejak dua bulan terakhir, berdampak krisis air bersih.
“Sudah dua bulan ini warga kesulitan air bersih. Ya dari Sungai ini, warga ambil air dengan cara menyedot dengan pompa. Airnya asin, sudah satu bulan bercampur air laut, kotor dan bauk arena banyak sampah,” ujar Istiqomah, salah seorang warga desa, Rabu (23/8).
Melalui belasan meter pipa pralon, warga mengalirkan air Sungai ke rumah rumah. Air Sungai tersebut, selain digunakan untuk kebutuhan mandi dan mencuci, juga terkadang digunakan untuk memasak.
“Kalau pas gak rob, masak ya pakai air Sungai. Tapi kalau tercampur air laut dan kotor banget, yam asak pakai air galon. Tiap hari saya beli air Rp. 3500 sampai Rp. 4000 per galon,” imbuh Eviana, warga lain.
Musim kemarau juga berdampak tidak mengalirnya air bersih yang ditampung dari Pamsimas yang dimiliki Desa Ruwit. Warga berharap, pemerintah memberikan bantuan air bersih secara rutin selama musim kemarau.
“Kalau air bersih dari bantuan datangnya gak setiap hari. Lha kita kebutuhan air saja setiap hari. Pastinya tidak bisa mencukupi kebutuhan,” pungkas Eviana. (HR)