NasionalJateng

Kronologi Pesta Miras Berujung Maut di Semarang

inilahjateng.com (Semarang) – Empat korban selamat dalam peristiwa pesta minuman keras (miras) oplosan berujung maut di wilayah Kuningan Semarang dihadirkan dalam Konferensi Pers di Mapolresabes Semarang, Rabu (10/1/2024).

Dalam kesempetan tersebut, Dodi menceritakan  awalnya saat itu temannya bernama Andika yang sudah meninggal dunia meminjam ponsel dan memesan alkohol 70 persen melalui online.

Setelah alkohol tiba, sambungnya, Dodi diminta membawa air kemudian mencampur alkohol, sirup dan air mineral.

“Saya disuruh Andika, pakai HP saya. Datang ke rumah Guntur, Andika yang racik, kan di rumah Guntur. Saya disuruh ambil air putih,” ungkapnya.

Dirinya menyebut alasan Andika membeli alkohol 70 persen, rencananya akan dibuat banyak dan dijual. Bahkan, Ia mengatakan Andika ingin memesan kembali.

Baca Juga  Tim PkM USM Beri Pelatihan Membuat Mahar

“Andika mau buat usaha jual miras. ‘Sesuk tukokke meneh’ (besok belikan lagi) katanya. Untuk mau dijual lagi,” jelasnya.

Ia membeberkan, usai diracik pada pukul 03.00 WIB, minum bertiga. Kemudian, pukul 19.0 WIB datang teman lainnya dan minum bersama.

“Minum sejak sore bertiga, lainya datang malam. Terus minum sampai sekitar pukul 23.00 WIB,” ucapnya. 

Senada dengan Dodi, Syahrul Ramadhan mengaku beberapa temannya, juga meminum sambil mengkonsumsi obat Dextro. 

Ia juga mengaku takut ketika satu per satu rekannya meninggal. Saat menenggak, Syahrul mengaku panas di dalam tubuhnya dan tertidur dua hari.

“Saya minum Dextro 10 butir langsung. Dua hari tidur. Yang meninggal itu juga minum 10 butir. Ya saya juga takut, takutnya ikut teman-teman, ikut meninggal,” ucapnya.

Baca Juga  Pariwisata Budaya di Era Scroll: Antara Eksistensi dan Esensi

Disisi lain, Wakapolrestabes Semarang AKBP Wiwit Ari Wibisono menuturkan hingga saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan juga menunggu hasil laboratorium dari sampel korban yang diambil. Saat ini enam orang yang masih hidup berstatus saksi.

“Tunggu perkembangan baik hasil laboratorium atau pertimbangan autopsi. Hasil laboratorium dari muntahan dan darah belum keluar. Apakah nantinya akan ada pertimbangan lain,” tambah Wiwit. (BDN)

Back to top button