Lima Kios Terbakar di Semarang, Kerugian Capai Ratusan Juta

inilahjateng.com (Semarang) – Lima kios dengan bangunan kayu di Jalan Basudewo, Kelurahan Bulustalan, ludes dilahap si jago merah, Selasa (7/1/2025) dini hari.
Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 04.00 WIB dan mengakibatkan kerugian materi hingga ratusan juta rupiah.
Salah satu pemilik kios sekaligus saksi mata, Ahmad Gufron (48) mengatakan api pertama kali terlihat bukan dari kiosnya, melainkan dari kios di sebelah.
Dirinya juga menyebut saat kejadian, ia masih tertidur dan baru terbangun setelah mendapati api sudah membesar.
“Kejadian awal bukan dari tempat saya, dari sebelah. Api sudah besar terus saya keluarin kendaraan, saya pas tidur,” ungkapnya saat ditemui.
Ia mengaku belum mengetahui pasti penyebab kebakaran dan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwenang yang tengah melakukan penyelidikan.
Meski berhasil menyelamatkan kendaraan dan dompet, kerugian yang dialaminya diperkirakan mencapai Rp 300 juta.
“Untungnya barang-barang berharga seperti kendaraan dan dompet bisa saya selamatkan. Namun kerugian mencapai Rp 300 juta,” tambahnya.
Akibat insiden itu, Ahmad berharap ada bantuan, terutama untuk mengganti barang-barang penting yang habis terbakar.
“Harapan bisa dibantu, pakaian habis semua. Yang bisa saya selamatkan kendaraan sama dompet,” paparnya.
Terpisah, Kasi Keselamatan Damkar Kota Semarang, Listyono, menambahkan kebakaran ini dilaporkan oleh seorang warga yang kebetulan melintas di lokasi kejadian.
Warga tersebut kemudian langsung mendatangi kantor pemadam kebakaran untuk meminta bantuan.
“Orang melintas di Jalan Basudewo melihat kios terbakar. Kemudian datang ke kantor dinas pemadam kebakaran kota Semarang untuk melapor,” jelasnya.
Pihaknya menyebut, pemadaman memakan waktu sekitar tiga jam dengan melibatkan 38 personel damkar.
“Baru bisa dipadamkan pada pukul 07.30 WIB dengan melibatkan 38 personil,” tambahnya.
Hingga kini, penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan pihak berwenang.
Meskipun tidak ada korban jiwa, para korban kebakaran berharap ada bantuan untuk memulai kembali usaha mereka. (BDN)