Jateng

Lomba Desa, Delapan Desa di Jepara Adu Inovasi

inilahjateng.com (Jepara) – Sebanyak delapan desa di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah adu inovasi dan gagasan dalam rangka lomba desa tingkat Kabupaten pada Kamis (24/4/2025).

Adapun desa yang tampil yakni Banjaragung, Nalumsari, Rengging, Lebak, Karanggondang, Ngabul, Bantrung, dan Kelet. Setiap peserta diberikan waktu sepuluh menit untuk menyampaikan gagasan dan capaian berbasis indikator pemerintahan, kewilayahan, kemasyarakatan, serta inovasi sosial dan digital.

Kepala Dinsospermasdes, Edy Marwoto, menjelaskan bahwa sesi pemaparan ini sebagai inovasi khas Jepara.

Menurutnya, forum tersebut melatih para petinggi menyampaikan program secara langsung, sekaligus menyiapkan mereka tampil di hadapan tim penilai tingkat provinsi atau nasional.

Ia menambahkan, delapan desa yang tampil hari ini merupakan peraih nilai tertinggi pada evaluasi administratif tingkat kecamatan.

Baca Juga  Tolak Direlokasi, Pedagang Pasar di Salatiga Gelar Aksi Damai

Meskipun hadiah utama tahun ini disesuaikan dari Rp1 miliar menjadi setengah miliar, semangat kompetisi tetap tinggi.

“Besok pagi kita segera rekap nilainya dan kita plenokan. Setelah itu nanti segera juga kita umumkan. Desa terbaik akan dipersiapkan untuk mewakili Jepara di tingkat provinsi,” pungkasnya.

Bupati Jepara, Witiarso Utomo, mengapresiasi semangat para petinggi desa.

Ia menilai lomba desa sebagai langkah strategis untuk mempercepat pembangunan dari akar. “Kalau desa selesai, kabupaten akan baik dengan sendirinya,” ujarnya.

Guna mendukung program tersebut, pihaknya juga menjajaki sumber pendanaan alternatif.

Salah satunya melalui skema tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).

“Dari PGN saja kita ajukan Rp3 miliar, dan sudah disetujui Rp2 miliar,” jelasnya.

Baca Juga  May Day, DPRD Kota Semarang Harap Tak Ada Lagi PHK

Ia menegaskan, seluruh ide pembangunan dari desa akan difasilitasi, selama sejalan dengan rencana pembangunan daerah.

Setelah kunjungan lintas desa berjalan, rencana pembentukan klaster berbasis kearifan lokal akan dipetakan sebagai fondasi pembangunan terintegrasi.

“Intinya, pemerintah siap kerja keras. Saya ingin lima tahun ke depan, cita-cita desa-desa di Jepara bisa terwujud,” tuturnya. (NIF)

Back to top button