NasionalJateng

LPMK di Semarang Ngeluh di Sosmed, Lurahnya Keluar Duit Pribadi Untuk “Nasi Goreng”

inilahjateng.com (Semarang) – Beredar sebuah postingan di sosial media tentang Lomba Nasi Goreng yang di gelar Pemkot Semarang beberapa waktu lalu.

Dalam akun @bagiyo_78 tertulis postingan dengan latar belakang foto pemberian hadiah lomba masak nasi goreng bertuliskan “Lomba Nasi Goreng Jebul Pak Lurahku Seng Tombok Hadiah” dengan caption “Sing Sabar Njih Pak” telah di posting sejak dua hari lalu dan disukai oleh lebih dari 3000 akun.

Inilahjateng.com kemudian mengkonfirmasi terkait postingan tersebut langsung kepada pemilik akun yang merupakan anggota Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Kelurahan Bendungan Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang, Bagyo.

Dalam wawancaranya, Bagyo menceritakan kronologis hingga akhirnya ia mengunggah postingan tersebut. Awalnya ia berdiskusi dengan Lurah Bendungan untuk membuat sebuah kegiatan pada awal tahun sebelum pelaksanaan Pesta Demokrasi dimulai.

Baca Juga  Mahasiswa USM Ajak Kaum Muda Cintai Budaya Sendiri

Namun, tidak disangka, Lurah Bendungan justru menolak ide membuat kegiatan dalam waktu dekat. Setelah ditanya lebih lanjut oleh Bagyo, Lurah Bendungan kemudian menceritakan tentang kegiatan lomba Masak Nasi Goreng yang digelar Pemkot beberapa waktu lalu.

Bagyo mengaku cukup terkejut ketika sang Lurah ternyata mengeluarkan uang dari kantong pribadi untuk tambahan uang pembinaan bagi para pemenang.

“Awalnya saya bilang ke Pak Lurah untuk bikin event lagi kan moment awal tahun sebelum Pemilu. Lalu akhirnya Pak Lurah cerita dan baru kita tahu kalau ternyata Pak Lurah “tombok” dan mau saya obrolkan sama temen-temen LPMK tapi Pak Lurah tidak berkenan. Saya respect sama pak Lurah,” tutur Bagyo, saat dikonfirmasi Inilahjateng.com pada Rabu (3/1/2024).

Baca Juga  Sapi Kurban Presiden RI Diserahkan di Desa Ketawangrejo

Dirinya mengakui jika selama ini di Kelurahan Bendungan sering membuat kegiatan, salah satunya yang cukup besar adalah kegiatan Bedungan Urban Downhill. 

Dirinya mengaku ingin membuat kegiatan-kegiatan serupa. Namun setelah mengetahui kenyataan tentang Lomba Masak Nasi Goreng, iapun mengurungkan niatnya untuk sementara waktu.

“Ternyata selama ini untuk lomba nasi goreng itu biaya pribadi. Nominal pastinya berapa tidak tahu,” bebernya.

Ia berharap, LPMK bisa selalu memberikan dukungan dan bersinergi dengan berbagai program yang dimiliki Pemkot Semarang.

“Kami lembaga support aja kalau dari Pemkot ada kegiatan kita support. Tapi yang nasi goreng kami tidak tahu ya menurut kami fine-fine aja,” ungkapnya.

Dikonfirmasi secara terpisah, Lurah Bendungan, Yonata Kristanto membenarkan jika memang dirinya mengeluarkan uang pribadi untuk menambahi uang pembinaan yang diberikan kepada pemenang.

Baca Juga  Wali Kota Semarang Tanda Tangani Perwal Dana Operasional RT Rp 25 Juta/Tahun

“Kita kan kalau ada perintah kegiatan memang harus “nomboki” tapi memang tidak besar,” ucap Yonata.

Ia menyebut mengeluarkan uang dari kocek pribadinya sebesar Rp 1 juta untuk diberikan kepada pemenang lomba. Meski demikian, ia mengaku mendapatkan uang untuk hadiah dari PKK Kota Semarang sebesar Rp 1 juta.

“Tombok Rp1 juta untuk lomba nasi goreng untuk hadiah. Dari PKK Kota memberi Rp 1 juta lalu kita nambahi Rp 1 juta jadi Rp 2 juta,” terangnya. 

Sebagai informasi, untuk hadiah juara lomba Masak Nasi Goreng tingkat Kelurahan untuk juara 1 sebesar Rp 1 juta, juara 2 sebesar Rp 600 ribu dan juara 3 sebesar Rp 400 ribu. Sementara PKK Kota Semarang memberikan uang untuk hadiah sebesar Rp 1 juta. (LDY)

Back to top button