Jateng

Lulusan USM Diminta Ciptakan Lapangan Pekerjaan

inilahjateng.com (Semarang) – Para lulusan Universitas Semarang (USM) diminta menciptakan pekerjaan dan memberikan kontribusi nyata dalam persoalan-persoalan yang terjadi di masyarakat.

”Ciptakan lapangan pekerjaan, jangan menunggu menjadi pegawai. Jadi kita harus mempersiapkan setelah ini apa yang akan dipersiapkan untuk tidak nganggur,” kata Ketua Pengurus Yayasan Alumni Undip, Prof Dr Ir Kesi Widjajanti SE MM, Sabtu (9/3/2024).

Menurut Kesi, Berdasarkan research, pengangguran terbesar adalah sarjana.

”Nah ini kan ironis, tapi kalau kita persiapkan diri, bisa membuka lapangan pekerjaan dengan berwirausaha itu akan lebih baik. Misalnya, lulusan TIK, harus bisa memberikan kontribusi dalam kemajuan masa. Demikian pula bagi lulusan teknik sipil. Persoalan-persoalan di Semarang ini misalnya banjir, air kurang bersih, resapan air dan sebagainya. Buktikan dari lulusan Universitas Semarang memberikan kontribusi untuk persoalan-persoalan itu,” ujarnya.

Baca Juga  Polda Jateng Bakal Gelar Sholat Idul Adha Terbuka untuk Masyarakat

Dia mengatakan, saat ini USM sedang mempersiapkan diri untuk mendapatkan predikat unggul. Selain itu juga peringkat pengakuan internasional dengan ISO 21001 2018 sebagai standarisasi mutu perguruan tinggi.

Hal senada dikatakan Rektor USM Dr Supari ST MT. Menurutnya, USM telah membekali para wisudawan dengan berbagai ilmu pengetahuan teknologi serta nilai -nilai yang akan membentuk karakter intelektual yang berke -Indonesiaan, yang meliputi antara lain, ada 6 poin.

Yang pertama adalah nilai -nilai profesionalisme, di dalamnya ada expertise, responsibility, dan corporateness. Yang kedua, nilai -nilai kebebasan akademis, budaya akademis, dan kejujuran intelektual.

”Adik -adik wisudawan wisudawati waktu membuat skripsi tugas akhir, tentu harus ada daftar pustaka. Itu adalah kejujuran intelektual. Hari ini saya sampaikan poin -poin yang saya ambil juga dari Prof. Muladi, juga saya sampaikan sumbernya dari mana. Ini bentuk -bentuk kejujuran intelektual,” ujar Supari.

Baca Juga  Sering Banjir di Jepara, Ternyata Ini Penyebabnya

Yang ketiga, katanya, adalah kesadaran pentingnya akan keberadaan kehidupan bangsa yang cerdas berbasis Iptek.

”Kaitan pada hari ini adalah kita semuanya seolah -olah tidak bisa melanjutkan hari, menjalani hari tanpa gadget, tanpa handphone. Di kantong, di tas, di saat bangun tidur yang dicek handphone, bukan pasangannya. Artinya, teknologi yang sekarang ada tentu menjadi landasan, kecerdasan kita semuanya sebagai warga negara untuk kehidupan berbangsa bagaimana ikut kontribusi memajukan negeri ini. Revolution Industri 4 .0 membentuk masyarakat Society 5 .0,” ungkapnya.

Yang keempat adalah sikap -sikap intelektual yang beradab dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Yang kelima adalah selalu menghayati empat pilar kehidupan berbangsa. Empat pilar itu adalah Pancasila, Undang -Undang Dahisar 1945, Bhinneka Tunggalika, dan NKRI.

Baca Juga  Jelang 1 Suro, Polresta Solo Perketat Penjagaan

”Itu yang mesti kita jaga. Yang ke -6 adalah sikap berbudaya, kreatif, toleran, demokratis, tangguh, serta berani membela kebenaran,” tandasnya. (RED)

Back to top button