Ekonomi & Bisnis

Mahasiswi Udinus Buat “Si Serviks” Guna Deteksi Kanker

inilahjateng.com (Semarang) – Kanker Serviks menjadi penyakit nomer empat terbanyak di dunia menurut data World Health Association (WHO).

Pasalnya, secara global tercatat sebanyak 490 ribu wanita terkena penyakit tersebut.

Bahkan di Indonesia menjadi penyakit kanker no. 2 berdasarkan data Global Cancer Observatory (GCO) yang mencapai 36 ribu kasus dan terus meningkat tiap tahunnya. 

Penyakit yang menyerang bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina itu sebagian besar disebabkan oleh infeksi HPV.

Pendeteksian dini sangat penting, karena pada umumnya penderita kanker baik remaja maupun dewasa akan menunjukkan perubahan para serviksnya dalam kurun waktu 10-15 tahun.

Hal itulah yang melatar belakangi mahasiswi Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) dalam mengembangkan aplikasi pendeteksi dini.

Baca Juga  JPEN Luncurkan Tabung CNG untuk Dukung Program Makan Bergizi Gratis

Sistem bernama ‘Si Serviks’ itu dikembangkan oleh 4 mahasiswi Program Sarjana Teknik Biomedis Udinus yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa-Karsa Cipta (PKM-KC).

“Pengembangan aplikasi memanfaatkan teknologi komputer berbasis machine learning untuk deteksi dini. Aplikasi dapat diakses oleh dokter kanker dalam media website maupun mobile,” kata Ketua Tim, Raishya Damayanti, Senin (15/7/2024).

Selain ketua tim, Si Serviks juga dirancang oleh tiga mahasiswi Teknik Biomedis Udinus lainnya. Antara lain Osha Prameswara Sakti, Alzha Rizqie Kinanta, dan Marsya Ardini.

Lebih lanjut, Raishya menjelaskan bahwa pada proses pendeteksiannya, dokter memerlukan kolposkopi screening awal dan biopsi untuk pengambilan sampel jaringan.

Si Serviks akan berperan sebagai alat bantu dokter dalam mengolah dua data itu melalui sistem.

Baca Juga  BRI Liga 1 2024/2025 Ditutup Dengan Sukses, BRI Buktikan Sepak Bola Sebagai Sarana Sinergi Pemberdayaan Olahraga dan UMKM

“Sehingga cara kerja aplikasi ini akan terintegrasi dengan alat kolposkopi sebagai merupakan kamera yang didesain khusus untuk melihat ke dalam serviks. Kamera itu akan dihubungkan ke aplikasi untuk mendeteksi apakah terdapat cel-cel yang tidak normal pada serviks pasien,” paparnya. 

Dalam proses uji coba nya, selain menggunakan menggunakan sampel jaringan, mereka juga menggunakan Alat Peraga Phantom Anatomi.

Alat itu dibentuk khusus menyerupai serviks untuk melakukan simulasi pendeteksian dini secara langsung.

Dosen Pembimbing, Wisnu Adi Prasetyanto, M.ENG., menambahkan dana yang telah didapatkan sebesar 7,7 juta rupiah.

Sejauh ini pengembangannya sudah berjalan 88%, berikutnya hak cipta akan mulai diajukan dan aplikasi ini masuk ke tahap selanjutnya.  

Baca Juga  Kembangkan Potensi Desa, Kelompok Wanita Tani Ini Terus Berinovasi Berkat Pemberdayaan BRI

“Selanjutnya Si Serviks akan lanjut ke Penilaian Kemajuan Pelaksanaan PKM (PKP2). Harapannya aplikasi ini dapat berkontribusi membantu dokter dalam memprediksi potensi terjadinya kanker serviks yang cukup tinggi di Indonesia,” tuturnya. (LDY)

Back to top button