Maju Pilwalkot 2024, Ini Dukungan Terbesar Soemarmo HS

inilahjateng.com (Semarang) – Mantan Wali Kota Semarang Periode 2010 – 2013, Soemarmo Hadi Saputro diketahui berkeinginan kembali maju menjadi bakal calon Wali Kota Semarang pada Pilwalkot 2024.
Marmo, sapaannya, telah melakukan penjajakan dengan Partai Gerindra sebagai bakal calon Wali Kota dan rencananya juga akan mendaftar melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dimana ia memang menjabat sebagai wakil ketua DPD PKB Jawa Tengah.
Keyakinan Marmo untuk maju kembali dalam Pilwakot kali ini tidak lepas dari dukungan keluarga besarnya.
Marmo mengaku telah meminta izin kepada istri dan anak-anaknya untuk kembali maju dalam Pilwakot.
“Saya punya kebisaan rutin sebulan sekali kumpul keluarga besar. Saat itu saya tanya ke Mas Febri dan Mas Juan (anak-anaknya), gimana saya maju lagi? Mereka meminta saya untuk terus maju dan melanjutkan program yang belum terselesaikan dulu,” ungkap Marmo, Selasa (21/5/2024).
Selain itu ia melihat masih banyak orang-orang yang mendukungnya untuk maju Pilwakot.
“Saya melihat kebelakang dengan 5 pasang saya dapat 34,76 persen, lalu saya pulang dari “pesantren” ternyata saya ikut Pilwalkot suara saya masih sama 34 koma sekian hanya beda koma. Artinya teman-teman saya ini masih mendukung,” tuturnya.
Meski sempat terjerat kasus yang melengserkan dirinya dari jabatan Wali Kota dan harus mendekam di bui, Marmo mengaku saat ini adalah kesempatan baginya untuk menunjukkan jika ia bisa menjadi pemimpin yang lebih baik.
“Jejak digital memang tidak akan hilang tapi endingnya dalam keputusan Mahkamah Agung itu hitam di atas putih keputusan MA Soemarmo tidak terbukti korupsi. Ini jadi kesempatan untuk saya membuktikan,” ungkapnya.
Sementara alasan dari dalam dirinya sendiri untuk kembali maju sebagai Wali Kota karena ia ingin meneruskan program yang belum terlaksana pada saat ia menjabat yakni ingin menjadikan Semarang sebagai Kota Metropolitan.
“Saya punya RPJMD dan ketika saya membuat program dengan pengalaman yang ada meskipun sebagian sudah dilaksanakan oleh Dek Hendi dan Dek Ita tapi masih ada hal-hal untuk mengangkat Kota Semarang menjadi kota metropolitan,” paparnya.
Menurutnya, untuk menjadi Kota Metropolitan yang paling penting adalah memperbaiki dan meningkatkan infrastruktur kota.
Ia menyebut jika saat ini Semarang masih kalah dibanding Surabaya, Medan dan Bandung.
“Kalau menyusul Surabaya mungkin 10 tahun lagi. Makanya dulu yang saya punya program diantaranya membuka jalan lingkar selatan di Tugu, Ngaliyan, Gunungpati kalau itu jalan kan bisa lebih baik Semarang,” bebernya. (LDY)