
inilahjateng.com, (SALATIGA) – Marak kasus bullying Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Salatiga merespons dengan menggelar Seminar Nasional Perlindungan Anak dari Bullying melalui Dongeng, Jumat (17/11/2023).
Ketua LP2M UIN Salatiga, Hammam Sanadi mengatakan, pada kegiatan edukasi itu para peserta juga mendeklarasikan menolak kekerasan pada anak dan memberikan semangat kepada anak-anak untuk menolak perundungan.
“Kegiatan pada hari ini tentunya sangat bermanfaat bagi kita khususnya anak-anak agar bersama-sama menolak kekerasan pada anak. Mari galakan semboyan sekolahku adalah rumahku, dan temanku adalah saudaraku agar tidak terjadi perundungan dilingkungan sekolah kita,” terangnya kepada Inilahjateng.com, di Gedung K.H. Ahmad Dahlan, Jumat (17/11/2023).
Kepala PSGA UIN Salatiga Aprilian Ria Adisti menyampaikan selain seminar, PSGA bersama guru RA/TK serta anak-anak PAUD di wilayah Kota Salatiga dan mahasiswa tolak kekerasan pada anak serta mendeklarasikan anak hebat Indonesia.
“Kami Anak Hebat Indonesia menolak Perundungan dan Kekerasan. Anak Hebat Indonesia, berteman yang asik tanpa mengusi,” katanya
Deklarasi ini diharapkan menjadi spirit bagi anak-anak agar menjadi generasi yang dapat menghindari tindak bullying dan perundungan.
Aprilian menambahkan tujuan diadakannya kegiatan ini adalah berawal dari keprihatinan melihat maraknya fenomena perundungan/bullying yang terjadi di kalangan anak-anak.
“Oleh karenanya, kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan edukasi kepada anak-anak agar dapat menciptakan pertemanan yang asik tanpa mengusik melalui dongeng,” jelasnya
Narasumber lain, Muchammad Awam Prakoso atau yang sering dikenal dengan sebutan Kak Awam dalam paparan materinya mengenalkan nilai-nilai ketauhidan tentang ketuhanan dan keteladan Nabi Muhammad.
Tidak hanya itu, Ia juga bercerita seekor hewan yang berbagi, saling mengasihi, saling membantu, menguatkan dan menyayangi serta harus mau minta maaf dengan tulus kepada teman ketika melakukan kesalahan.
“Kita belajar dari mahluk Tuhan lainnya yang bisa mengasihi, menyayangi, bahkan mau membantu dengan lainya. Maka kita tidak boleh melakukan perundungan atau bullying kepada anak-anak,” tegasnya (RIS)