inilahjateng.com (Semarang) – Sejumlah anggota Polrestabes Semarang melakukan pembinaan ke beberapa sekolah terkait maraknya aksi tawuran yang kerap terjadi.
Pembinaan tersebut antara dilakukan di SMKN 3,4,5,10 dan dilakukan secara serentak pada Senin (27/5/2024).
Kasat Binmas Polrestabes Semarang AKBP Juliana mengatakan, Kota Semarang merupakan barometer Jawa Tengah dimana setiap kehidupan dan perilaku masyarakat menjadi percontohan di wilayah yang lain.
Oleh sebab itu, Polri sebagai aparat negara bertanggungjawab untuk mewujudkan keamanan.
“Terkait dengan tema kamtibmas yang kami usung yakni mencegah dan menangkal potensi kerawanan tindak pidana antara lain gangster, balap liar dan kekerasan fisik maupun psikis yang dilakukan oleh pelajar,” ungkapnya dalam keterangannya.
Lebih lanjut dirinya menyebut untuk mewujudkan hal itu beberapa hal harus dilakukan antara lain mengoptimalkan peran TPPK (Tim Pencegahan dan Penangaan Kekerasan) di satuan pendidikan untuk berkolabirasi dengan 3 pilar (bhabinkamtibmas, babinsa dan lurah).
“Terkait dengan pemetaan potensi pelajar yang berpotensi melakukan kerawanan agar dilakukan pendampingan maupun pengawasan secara berkelanjutan dalam rangka menyelamatkan masa depan generasi bangsa dan mewujudkan situasi kamtibmas yang kondusif,” tandasnya.
Lalu dirinya menyebut bahwa harus mengoptimalkan keberanian bagi para pelajar yang menjadi korban kekerasan fisik maupun psikis bullying untuk speak up kepada guru maupun orang tua terkait apa yang dialami.
Dan yang terakhir, tambahnya, Optimalkan pemanfaatan terobosan polrestabes semarang di era police 4.0 sebagai bentuk pendekatan pelayanan kepolisian berbasis digital melalui aplikasi LIBAS.
“Melalui aplikasi Libas, masyarakat bisa melaporkan kejadian adanya gangster, balap liar dan kekerasan agar polrestabes semarang cepat, cermat, akurat untuk memindaklanjuti pelaporan masyarakat dalam rangka kondusifitas kamtibmas di Semarang,” pungkasnya. (BDN)
