Jateng

Masih Bawa Infus, Pasien DBD Menikah di KUA Sambirejo Sragen

inilahjateng.com (Sragen) – Moment akad nikah pasangan suami istri (Pasutri) Shendy (29) – Umi Khulsum (28) menjadi lebih berkesan dengan adanya infus di tangan Shendy.

Shendy merupakan pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen sejak Sabtu (12/4/2025).

Meski di tangan sang calon pengantin masih terdapat infus, ijab qobul keduanya di KUA Sambirejo, Kabupaten Sragen berjalan khidmat dan lancar, Senin (14/4/2025).

Setelah ijab qobul, mereka melangsungkan resepsi di rumah pengantin perempuan di Dukuh Secang RT 22, Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo, Sragen hingga pukul 10.00 WIB.

Usai melangsungkan resepsi singkat, Shendy langsung diantar ambulans RSUD untuk kembali menjalani perawatan di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen.

Baca Juga  Polres Demak Gelar Bakti Religi Dengan Bersih Bersih Masjid

Perasaan senang bercampur deg-degan dirasakan Shendy.

Ia mengaku tidak pernah menyangka moment pernikahannya tersebut bersamaan saat ia sakit DBD.

“Rasanya senang, campur deg-degan. Tidak nyangka, kan pas nikahan sakit. Sakitnya sudah sejak Rabu, didiagnosa DBD,” kata Shendy.

Shendy mengaku nadanyya masih lemas dan terasa pusing.

Tidak jarang dirinya juga merasa mual dan ingin muntah sehingga masih menjalani perawatan.

Sementara itu, Wadir Pelayanan dan Mutu, Haris Almacca mengatakan Shendy merupakan pasien rujukan dari Puskesmas.

Haris mengatakan, Shendy yang merupakan pasien DBD mendapatkan izin cuti sakit dari RSUD selama dua jam, mulai pukul 08.30 WIB sampai 10.30 WIB.

“Kita dapat kabar, bahwa hari Senin pasien ada ijab kabul baik itu di KUA, maupun di rumah. Kemudian kita konsulkan ke dokter spesialis, karena ada perbaikan trombosit, sehingga dokter spesialis mengizinkan, kemudian rumah sakit menerbitkan surat cuti sakit,” terang dia.

Baca Juga  7.900 PBI JKN Warga Sragen Dinonaktifkan

Saat melangsungkan akad dan resepsi, Haris mengataka pihaknya mempersiapkan pasiennya dengan pendampingan dari RS.

“Setelah kita antar sampai KUA, kita juga selalu pengawasan di dalam acara-acara, masih ada waktu, kemudian dimanfaatkan oleh keluarga untuk bisa berfoto bersama keluarga di acara tersebut,” kata dia.

Dia mengatakan pelayanan darurat seperti ini baru kali pertama terjadi di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen khusus untuk akad nikah. (MPM)

Back to top button