Nasional

Masih Pantau Lawan, Alasan Koalisi KIR Tak Kunjung Deklarasi

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengaku pihaknya bersama Partai Gerindra tak mau terburu-buru dalam hal deklarasi capres dan cawapres Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR), alasannya masih ingin memantau pergerakan lawan.

“Ibarat kompetisi, saling mengintai kompetitor, saling melihat. Jadi semua pada tidak mau buka kartu, sebab kalau kartu yang keluar beda, kita keluarin kartu beda,” jelas Cak Imin saat ditemui di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Selasa (21/2/2023).

Meski begitu, ia dapat memastikan bahwa Koalisi KIR akan mengumumkan capres-cawapresnya sebelum bulan Ramadan, sesuai harapan para kiai dan ulama di PKB. “Ya harapan kiai-kiai seperti itu (sudah diumumkan siapa capres-cawapresnya sebelum Ramadhan). Supaya ada waktu untuk berkampanye,” ujarnya.

Baca Juga  PKB Dorong Pesantren Jadi Agen Perubahan Lewat Konferensi Internasional

Ia pun menegaskan keharmonisan Koalisi KIR pun masih terjaga hingga saat ini, malah semakin erat karena jalinan komunikasi dirinya dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, berlangsung intens. “(Dengan pak Prabowo, saya) selalu, setiap saat kita bertemu,” ungkapnya.

Hasil Survei PKB

Cak Imin memandang hasil survei yang menempatkan PKB di urutan ke enam sebagai motivasi untuk bekerja lebih giat lagi. “(Hasil survei Litbang) Kompas selalu begitu (jelang) pemilu. (Tentu hasilnya) memotivasi PKB, supaya lebih kerja lagi,” jelas Cak Imin.

“Tapi survei-survei yang lain alhamdulillah kita peringkat dua, tiga, dua, tiga terus. Selalu Kompas memposisikan kita di posisi (peringkat bawah). Mungkin ceruk ya soal ceruk suara responden,” lanjutnya.

Baca Juga  4 Wilayah di Kendari Terendam Banjir, Ratusan Warga Mengungsi

Meski begitu, ia berharap hasil survei kali ini dapat memacu semangat PKB untuk mengejar ketertinggalan dari partai lain. “Semoga (hasil survei) ini, kita jadikan pecut untuk mengejar berbagai kekurangan,” tutupnya.

Diketahui berdasarkan hasil survei Litbang Kompas, elektabilitas PKB berada di urutan nomor enam yakni sebesar 6,1 persen. Survei ini dilakukan pada 25 Januari-4 Februari 2023 dengan 1.202 responden dari 38 provinsi di Indonesia.

Back to top button