Jateng

Mbak Ita Mengaku Senang Banyak Proyek Besar Selesai Hingga Akhir 2024

inilahjateng.com (Semarang) – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengaku bangga dan senang banyak proyek besar Kota Semarang yang terselesaikan hingga akhir tahun 2024.

Hal ini disampaikan usai acara Doa Bersama Akhir Tahun 224 sekaligus penyerahan dokumen pelaksanaan anggaran dan pakta integritas APBD 2025, di ruang Loka Krida lantai 8 Balai Kota Semarang, Senin (30/12/2024).

Program-program tersebut mulai dari program pemerintah pusat, provinsi, maupun kota. Bahkan dia meyakini Kota Semarang saat ini sudah lebih baik dibanding 2023.

“Saya senang karena sampai sekarang proyek besar yang dulu di awang-awang sudah selesai, antara lain sheet pile,” sebut Ita, sapaannya.

Menurutnya, sheetpile atau penahan gelombang air laut yang dibangun pemerintah pusat menjadi solusi untuk persoalan rob.

Baca Juga  Pemkot Semarang Siap Perkuat Kolaborasi dengan Pemprov

Dengan adanya sheetpile bisa mengurangi masalah rob di kawasan Tambaklorok dan sekitarnya.

“Ini jadi salah satu kebanggaan, bisa selesai. Kemudian, normalisasi kali Bringin juga selesai. Dulu kan sering terjadi banjir,” tuturnya.

Sejumlah program Pemerintah Kota Semarang  dengan anggaran tahun 2024 juga tinggal dilakukan peresmian.

Sebelumnya telah diresmikan Jembatan Nogososro di kawasan Tlogosari guna pengendali banjir di wilayah timur Semarang.

Dalam waktu dekat, lanjut Ita, ada peresmian hasil pembangunan Kota Semarang 2024, antara lain Jembatan Tritunggal Semarang Indah, Rumah Pompa Tanah Mas, rehabilitasi kantor Kecamatan Semarang Selatan dan beberapa kantor kelurahan, Klinik Hewan Gayamsari, serta Gedung Cancer RSUD Wongsonegoro.

“Sebenarnya akan kami resmikan hari ini, namun ada agenda musrenbang nasional dan rapat paripurna,” katanya.

Baca Juga  Jadi Pembicara Konferensi Internasional, Agustina, Wali kota Semarang Perkenalkan SAN PIISAN

Ita menyampaikan, beberapa proyek besar dalam rangka penanggulangan rob dan banjir di Kota Semarang juga masih terus berproses antara lain tol Semarang – Sayung dan normalisasi Kali Tenggang.

Pemkot Semarang juga tengah menyiapkan program bersama pemerintah pusat yakni Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALDT) dengan anggaran Rp 3,1 triliun.

Pemkot juga sedang memproses program Pengolahan Sampah Energi Listrik (PSEL) yang sudah persetujuan Kementerian Keuangan dan tinggal dilakukan lelang.

Namun diakuinya masih ada pekerjaan yang belum bisa dilaksanakan selama masa kepemimpinannya yakni outer ring road Mangkang – Gunungpati.

“Biayanya besar sekali. Sempat kami hitung pembebasan lahan dari Mangkang hingga Shabara sebesar Rp 900 miliar,” ungkapnya.

Baca Juga  Bea Cukai DIY Jateng Gagalkan Peredaran 1,5 Juta Batang Rokok Ilegal

Begitu pula pembangunam Exit Tol Ngaliyan, juga masih menjadi pekerjaan yang harus diselesaikan.

“Exit Tol Ngaliyan, kami minta percelatan. Itu domain Ditjen Binamarga dan Jasa Marga,” pungkasnya. (LDY)

 

 

Back to top button