JatengNews

Mbak Ita Minta Maaf Terlambat Bangun Jembatan Nogososro

inilahjateng.com (Semarang) – Pengerjaan jembatan Nogososro yang berada di Kelurahan Tlogosari Kulon Kecamatan Pedurungan Kota Semarang akan segera dilakukan.

Diketahui, Jembatan Nogososro memang akan ditinggikan mengingat jembatan tersebut sudah rata dengan jalan dan mengakibatkan air sungai tidak bisa mengalir dengan baik saat musim penghujan dan mengakibatkan banjir. 

Jembatan tersebut oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) memang sudah dibongkar untuk selanjutnya dilakukan peninggian pada saat banjir melanda di awal tahun 2024. Namun sayangnya, setelah dibongkar, jembatan tak kunjung dibenahi hingga saat ini dan membuat masyarakat mengeluhkan hal tersebut karena menghambat akses jalan warga.

Hal tersebut kemudian ramai di media sosial dan membuat Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu memberikan penjelasannya.

Wali Kota yang akrab disapa Ita ini mengatakan jika pembongkaran jembatan kala itu memang masuk dalam forced major karena dalam posisi banjir dan dilakukan dengan anggaran belanja tidak terduga (BTT). Sehingga pengerjaan belum bisa maksimal.

Ita mengatakan jika awalnya pengerjaan jembatan Nogososro akan menggunakan swakelola, namun setelah dilakukan perhitungan pengeluran anggaran, untuk pembangunan jembatan menelan anggaran sebanyak Rp 3 miliar sehingga harus dilakukan lelang.

“Kalau kita menggunakan swakelola itu jembatan tidak bisa karena kalau swakelola sesuai dengan peraturan wali kota hanya maksimal Rp 1 miliar. Tapi kemarin dihitung itu anggarannya Rp 3 miliar jadi harus dilelang;” kata Ita, Kamis (20/6/2024).

Ia menjelaskan jika menggunakan proses lelang membutuhkan waktu yang cukup panjang mulai dari penentuan pemenang lelang, masa sanggah hingga masa kontrak. Hal ini yang membuat pengerjaan jembatan tertunda.

“Mungkin kemarin itu kurang sosialisasinya kepada warga. Saya minta PU untuk melakukan sosialisasi langsung ke lapangan agar masyarakat tahu alasan lambatnya pembangunan karena prosedurnya memang seperti itu,” terangnya.

Pihaknya meminta maaf kepada warga atas ketidaknyamanan tersebut dna juga kurangnya sosialisasi dari DPU, Kecamatan dan Kelurahan terkait molornya pembangunan jembatan.

“Kami minta maaf kepada warga. Tapi kemarin sudah tanda tangan kontrak pemenangnya sehingga segera bisa dilakukan pembangunan,” pungkasnya. (LDY)

Baca Juga  Izin Tambang Ormas Keagamaan, Wantimpres Belum Pernah Diajak Musyawarah
Back to top button