
inilahjateng.com (Demak) – Banjir di Kabupaten Demak meluas ke 74 Desa di 10 Kecamatan, Sabtu (16/3/2024) malam.
Banjir terjadi akibat jebolny beberapa titik tanggul sungai usai diguyur hujan deras sejak Rabu (13/3/2024) lalu.
Peristiwa ini bermula pada 13 Maret 2024, ketika hujan deras dan angin kencang meningkatkan debit air dari hulu ke hilir, menyebabkan banjir di beberapa wilayah Kabupaten Demak.
Bupati Demak, Eisti’anah, menyatakan, pihaknya telah mengerahkan seluruh komponen dan instansi terkait untuk menangani bencana banjir kedua di tahun 2024.
“Kami berharap banjir ini bisa segera surut. Kami bekerja tanpa henti untuk memperbaiki tanggul yang jebol dan membantu warga yang terdampak,” ungkapnya.
Situasi diperparah dengan jebolnya tanggul sungai di Desa Bugel, Kabupaten Grobogan.
Namun, dengan lima tanggul lain yang juga jebol, termasuk di Klambu Ngemplik Wetan, Dombo, Menur, Mranggen, Dukuh Menawan, Merak, Dempet, dan sungai Jeratun di Desa Tambirejo, Gajah, membuat keadaan menjadi semakin genting.
Sebagai respons, 24 tempat pengungsian telah disiapkan untuk memberikan perlindungan sementara bagi warga yang terdampak. Kebutuhan mendesak bagi pengungsi termasuk sembako, nasi bungkus, makanan kering, tikar, kasur, selimut, obat-obatan, makanan pendamping ASI, air mineral, air bersih, pampers untuk anak dan dewasa, serta pembalut.
“Saya mengajak seluruh masyarakat berdoa agar bencana ini segera berakhir. Kami akan berupaya semaksimal mungkin menanganani bencana banjir ini. Semoga tidak ada korban jiwa,” pungkas Eisti.
Dari data BPBD Kabupaten Demak, Sabtu (16/3/2024), per jam 18.00 wib, tercatat banjir di 74 desa tersebut berdampak pada 75.004 jiwa atau 22.464 kepala keluarga.
Selain itu, Fasilitas umum seperti 78 tempat ibadah, 2.907 hektar lahan pertanian, 11 fasilitas kesehatan, dan 39 sarana pendidikan serta kantor pemerintahan juga terendam. (Hrw)