
inilahjateng.com (Demak) – Bupati Demak, Eisti’anah, menetapkan status tanggap darurat bencana alam, menyusul banjir yang melanda 13 kecamatan di Kabupaten Demak.
Penetapan Status Tanggap Darurat tersebut dikatakan Bupati Demak, usai mendampingi Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyono, dalam peninjauan tanggul jebol Sungai Wulan di Dukuh Norowito, Desa Ngemplik Wetan, Kecamatan Karanganyar, Selasa (18/3/2024).
Bupati Demak, Eistianah, menyampaikan, bahwa status tanggap darurat tersebut berlaku selama 14 hari.
“Untuk saat ini, kami pemerintah kabupaten demak menyatakan Status tanggap darurat bencana. Status ini berlaku 14 hari kedepan. Hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Demak terendam banjir,” kata Bupati.
Dalam masa status tanggap darurat bencana, pemkab Demak berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat dalam penanganannya.
“Dengan ditetapkannya status tanggap darurat bencana ini dari Kementerian PUPR bisa leluasa menggelontorkan anggaran atau bantuan berupa pengerjakan perbaikan tanggul Sungai Wulan,” kata bupati
Selanjutnya, karena lokasi banjir dan keberadaan korban yang tersebar di 13 kecamatan dengan jumlah yang mengungsi kurang lebih 25.000 jiwa, Pemkab Demak berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Jateng dan BNPB untuk penanganan. Baik dalam upaya evakuasi maupun pemenuhan kebutuhan logistik para pengungsi yang tersebar di 30an titik.
Tampak hadir mendampingi Kepala BNPB, Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana, Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Lutfi, dan Panglima Komando Daerah Militer IV Diponegoro Mayjen Deddy Suryadi. Di samping juga Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Sekda Demak H Akhmad Sugiharto dan Pj Bupati Kudus M Hasan Chabibie.
Mengenai bencana banjir yang semakin meluas di Kabupaten Demak, Kudus dan Pati, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyono menuturkan, BNPB memperpanjang operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Yakni upaya pengalihan awan dan gumpalan yang mengandung air ke tempat lain sehingga berdampak pengurangan curah hujan.
Sehubungan perkiraan hujan ekstrim yang masih tinggi pekan depan.
“TMC ini juga dimaksudkan untuk membantu percepatan perbaikan tanggul jebol yang ditargetkan selesai dalam lima hari. Harapannya setelah dilakukan penguatan tanggul bisa tertutup lagi dengan rapat dan tidak terjadi lagi banjir susulan,” tandasnya. (Hrw)