JatengEkonomi & Bisnis

Mencari Rumah Idaman di Pameran Rumah

inilahjateng.com (Semarang) – Joko R Utomo (34 tahun), pria muda tersebut bangga sekaligus bahagianya saat dia baru saja mencari rumah idaman saat pameran rumah di Paragon Mall Semarang, karena dia akan menandatangani akad kredit pemilikan rumah (KPR) dari Bank BTN, Kamis (20/2/2025). Impiannya untuk memiliki sebuah rumah idaman bersama istri dan seorang anaknya yang masih balita, terwujud.

Pria tersebut bekerja pada pabrik kertas yang terletak di perbatasan Kendal-Semarang, selama 5 tahun berumah-tangga, belum memiliki rumah sendiri. Dia dan keluarga kecilnya hidup di rumah kontrakan di Kawasan Anjasmara Semarang. ‘’Ya, akhirnya saya berhasil punya rumah sendiri setelah menjadi kontraktor,’’ katanya sambil bercanda.

Pameran akan digelar hingga 3 maret 2025 mendatang. Rencana insentif PPN oleh pemerintah jadi angin segar di industri properti.
Pameran akan digelar hingga 3 maret 2025 mendatang. Rencana insentif PPN oleh pemerintah jadi angin segar di industri properti.

Meskipun terbilang kecil, namun baginya rumah bersubsidi itu merupakan rumah idaman bagi keluarga kecilnya. Perumahan ini terletak di Nolokerto, Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Dibangun oleh Hamparan Karunia Alam Semesta, perumahan ini memiliki 168 rumah tipe subsidi dengan harga Rp150 jutaan.

Menurutnya rumah yang bakal dia miliki itu terbilang istimewa.
Rumah subsidi tersebut memiliki luas bangunan 30 meter persegi, luas lahan 60 meter persegi. Rumah tersebut memiliki dua kamar tidur, dan satu kamar mandi.

Adapun spesifikasi rumah antara lain, atap dari metal roof, dinding hebel, lantai keramik, dan pondasi cakar ayam.

Selain itu, listrik 1.300 watt dan air PDAM. Jalan menuju ke perumahan terbilang cukup lebar 8 meter dan jalan depan rumah selebar 2,5 meter.

Permintaan rumah FLPP masih bagus, saat ini pengembang paling banyak memang di sekitar Kota Semarang, seperti di Kabupaten Kendal yang disukai.

Pengunjung mendatangi salah pemaran rumah di Mal Paragon Mal Semarang.
Pengunjung mendatangi salah pemaran rumah di Mal Paragon Mal Semarang. Pembelian rumah pertama (rumah sejahtera tapak atau rumah sejahtera susun) yang dibangun oleh pengembang

Usahanya bersama sang istri untuk keluar dari “kontaktor”, bukan perkara mudah. Keduanya harus rajin menyisihkan gaji masing-masing, menabung untuk membeli rumah. Dia mengaku, selain survei harga rumah yang terjangkau, bersama istri juga ikut melakukan survei dan membandingkan sejumlah bank yang menyediakan KPR.

Baca Juga  Puluhan Buruh Jepara Geruduk Diskopukmnakertrans

‘’Awalnya, saya mencari informasi ke sebuah bank swasta. Namun syarat dan skema pembiayaannya bikin pusing dan akhirnya Saya mundur teratur,’’ ujarnya.

Setelah melakukan pertimbangan, dengan menyerap pengalaman teman dan menggali berbagai informasi di internet, dia akhirnya memutuskan ikut KPR BTN.

‘’Saya dengan istri memilih KPR BTN, selain bank pemerintah, menurut kami BTN juga sudah terbukti berpengalaman puluhan tahun di bidang KPR,’’ ujarnya.

Program pemilikan rumah dari Pemerintah yang ditujukan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dengan angsuran ringan, untuk pembelian rumah pertama (rumah sejahtera tapak atau rumah sejahtera susun) yang dibangun oleh pengembang
Melalui pameran ini konsumen mendapatkan kemudahan membeli rumah impiannya.

Program KPR BTN untuk MBR adalah KPR BTN Sejahtera iB dan KPR BTN Sejahtera FLPP. Kedua program ini merupakan program subsidi yang diperuntukkan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

KPR BTN Sejahtera iB Program KPR bersubsidi skema FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan), Diperuntukkan bagi MBR non Peserta Tapera, Menggunakan akad Murabahah.
KPR BTN Sejahtera FLPP, Program untuk pembelian rumah sejahtera tapak dan rumah sejahtera susun ditujukan bagi MBR dengan suku bunga rendah dan cicilan ringan
dan program ini dikelola oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia

Syarat-syarat untuk mengajukan KPR BTN Sejahtera FLPP adalah:
– Warga Negara Indonesia (WNI)
– Usia minimal 21 Tahun atau telah menikah, maksimal 65 Tahun pada saat jatuh tempo kredit
– Pemohon dan pasangan (suami/istri) tidak memiliki rumah
– Pemohon dan pasangan(suami/istri) belum pernah menerima subsidi atau bantuan      pembiayaan perumahan dari pemerintah
– Pengajuan KPR bisa ditolak karena beberapa alasan, seperti: Dokumen tidak lengkap, – Tidak memenuhi syarat pendapatan, Skor kredit rendah.

Baca Juga  Urai Kemacetan di Sayung, Pemprov Jateng Tutup U-Turn Polytron
Program pemilikan rumah dari Pemerintah yang ditujukan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dengan angsuran ringan.
Program pemilikan rumah dari Pemerintah yang ditujukan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dengan angsuran ringan.

Meski saat ini tengah ramai efisiensi anggaran tidak akan berdampak pada pembangunan dan permintaan rumah bersubsidi.

Pemerintah membentuk Satgas percepatan pembangunan rumah untuk mendukung pengadaan rumah FLPP bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Mortgage Business Officer Bank BTN Kanwil Jateng-DIY, Joko surono mengatakan, pameran ini terdapat program menarik yang bisa segera didapatkan masyarakat.

“Kami berharap Pameran Rumah idaman ini dapat meningkatkan penjualan rumah baik non subsidi maupun subsidi. Pameran ini kami promo bunga mulai 5% dapat menjangkau seluruh masyarakat,” ungkapnya

Pemerintah memberikan insentif pembelian rumah komersial, berupa PPN ditanggung pemerintah (PPN DTP) sampai 100 persen.

Sebelumnya Menkeu Sri Mulyani menyebut bahwa insentif properti ini akan diberlakukan selama 14 bulan mulai November 2023 hingga Desember 2024.

Para konsumen yang mencari rumah impian akan mendapatkan program spesial ini menjadi wujud nyata komitmet BTN untuk memberikan solusi mudah dan cepat dalam memiliki hunian idaman.

Pameran ini mendapatkan respon positif dari masyarakat untuk mewujudkan rumah impian melalui KPR BTN dengan banyaknya pilihan rumah yang ada.

banyak promo & ragam keseruan menarik selama acara berlangsung
1. Suku bunga KPR BTN yg rendah hanya 3.48% fix 1th
2. Jangka waktu KPR yg panjang hingga 30th
3. Proses analisa hingga persetujuan yg mudah dan cepat
4. Diskon biaya asuransi

Melalui pameran ini konsumen mendapatkan kemudahan membeli rumah impiannya.
Melalui pameran ini konsumen mendapatkan kemudahan membeli rumah impiannya.

Kuota penjualan rumah bersubsidi di tahun 2024 di Jateng mencapai 16.000 dan telah habis. Pada tahun 2025 REI Jateng berharap tambahan lagi untuk mendukung program 3 juta rumah Presiden Prabowo Subianto, yang difokuskan untuk orang-orang berpendapatan di bawah Rp8 juta per bulan alias yang masuk kategori masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Baca Juga  Dibuka Awal Juli, Pendaftaran SPMB SD Gelombang Kedua di Semarang

Melalui program ini Prabowo ingin warga, baik yang memiliki penghasilan tetap maupun tidak tetap, agar bisa memiliki tempat tinggal sendiri. Program ini disambut baik oleh sejumlah warga yang kesulitan membeli rumah.

Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) dalam menyalurkan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) secara lebih cepat, tepat, dan akuntabel. Sasarannya adalah bisa mempermudah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dalam mencari dan menentukan rumah bersubsidi sesuai dengan yang diharapkan.

Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah, Harmawan Mardiyanto mengatakan, pameran rumah idaman Semarang hadir kembali bagi masyarakat yang mencari rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) atau rumah bersubsidi. “Pameran pertama pada tahun 2025 ini mengusung konsep baru dari pengembang rumah FLPP”. Pemeran melibatkan semua anggota REI dan kami juga menggandeng Bank Himbara yakni BTN,” katanya

REI Jateng sangat mendukung program 3 juta rumah salah satunya menggelar berbagai pameran yang menghadirkan pilihan rumah FLPP atau rumah bersubsidi.

 

 

 

 

 

 

 

Simak terus inilahjateng.com untuk mendapatkan informasi baru dan perkembangan beragam berita peristiwa menonjol di Jawa Tengah serta nusantara mulai politik, hukum, kriminal, ekonomi-bisnis, sosial-budaya, olah raga, kesehatan, pendidikan, pariwisata, hiburan (entertainment), hingga kearifan lokal (local wisdom) dan lainnya.

Back to top button