Ekonomi & Bisnis

Mendag Dukung Terobosan ILWA Genjot Ekspor Kayu Ringan

Mendag Dukung Terobosan ILWA Genjot Ekspor Kayu Ringan - inilah.com

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mendukung terobosan yang dilakukan Indonesian Light Wood Association (ILWA) untuk meningkatkan kinerja ekspor produk kayu ringan. Terobosan itu adalah kolaborasi dengan salah satu perusahaan pengolahan kayu ringan di Austria.

“Potensi ekspor produk kayu ringan Indonesia masih sangat terbuka lebar karena tingginya kebutuhan dunia terhadap komoditas tersebut,” kata Mendag lewat keterangannya di Jakarta, Jumat (22/7/2022).

Hal itu, lanjutnya, terlihat dari meningkatnya ekspor produk kayu ringan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.

ILWA diharapkan dapat memanfaatkan momentum tersebut dengan inovasi, edukasi, dan adaptasi teknologi, untuk peningkatan kualitas dan nilai tambah produk kayu ringan sehingga dapat memenuhi ragam kebutuhan konstruksi bangunan, interior mobil, dan kebutuhan dekorasi lainnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2021 ekspor kayu ringan Indonesia (plywood dan flooring) tercatat sebesar 3,2 miliar dolar AS atau berkontribusi sebesar 45 persen dari total ekspor produk kayu Indonesia yang 7,94 miliar dolar AS, meningkat 31 persen dibandingkan tahun sebelumnya dengan pangsa pasar kayu dunia sebesar 2,1 triliun dolar AS.

Baca Juga  Program Pemberdayaan Warga Binaan di Lapas Perempuan Semarang

“Peningkatan ekspor kayu Indonesia cukup signifikan dan merupakan potensi besar yang harus digarap dengan lebih maksimal,” imbuh Mendag.

Sementara itu Ketua Umum ILWA Setyo Wisnu Broto ​menjelaskan kebutuhan produk kayu ringan di dunia semakin meningkat, karena dianggap lestari, ramah lingkungan, kuat, durabel, dan tidak berat.

“Tren kayu ringan sebagai bahan baku gedung dan bangunan sedang meningkat di Eropa sebagai alternatif pengganti baja dan beton. Kayu ringan dianggap lebih lestari karena memiliki daya penyerap karbon  sehingga sebagai salah satu solusi isu climate change,” katanya.

Menurutnya, isu geopolitik di Eropa menyebabkan pasokan kayu ringan terhambat sehingga Eropa memerlukan sumber pasokan baru. Indonesia merupakan sumber utama kayu ringan karena memiliki lahan yang luas dan iklim yang pas untuk jenis kayu sengon dan jabon.

Baca Juga  USM Beri Edukasi Digital Pemanfaatan QRIS ke UMKM Bangunharjo

Dua jenis kayu ini memiliki produktivitas tinggi dan kemampuan menyerap karbon. ILWA juga telah melakukan analisis struktur biaya yang komprehensif agar dapat menerapkan harga yang adil (fair price) dan transparan sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan petani.

Mendag juga menegaskan ILWA dapat terus berkolaborasi dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk meningkatkan ekspor kayu ringan Indonesia.

“Penyelenggaraan Trade Expo Indonesia 2022 pada bulan Oktober menjadi kesempatan yang baik bagi ILWA untuk mempromosikan produk, serta memanfaatkan 46 perwakilan perdagangan di luar negeri untuk mendukung upaya peningkatan ekspor. Selain itu, diharapkan para pelaku usaha yang tergabung dalam ILWA dapat memanfaatkan berbagai perjanjian dagang yang telah diratifikasi untuk memudahkan ekspor ke negara tertentu,” ujar Mendag.

Baca Juga  BRI Liga 1 2024/2025 Ditutup Dengan Sukses, BRI Buktikan Sepak Bola Sebagai Sarana Sinergi Pemberdayaan Olahraga dan UMKM

Saat ini Kemendag memiliki nota kesepahaman (MoU) dengan Fairventures dan ILWA tentang pengembangan kayu ringan termasuk bantuan bibit pohon jabon dan sengon. Kedua tanaman ini sangat sesuai dengan iklim Indonesia dan dapat dipanen kurang dari 10 tahun.

“Diharapkan potensi ini dapat membuka peluang investasi dan menciptakan industri kayu ringan berdaya saing dan bernilai sehingga Indonesia dapat menjadi pemasok kayu ringan global,” pungkas Mendag Zulkifli Hasan.

Back to top button