Menetes Air Mata, Curahan Hati Anak AKP Lusiyanto (Korban Penembakan TNI) di Way Kanan, Lampung

AKP Lusiyanto, korban penembakan oleh oknum TNI dalam penggrebekan sabung ayam di Way Kanan, Lampung/ist
inilahjateng.com (Lampung) – Kepergian AKP Lusiyanto yang meninggal dengan cara tragis, ditembak oknum TNI dalam sebuah penggrebekan arena sabung ayam di Way Kanan, Lampung, meninggalkan bekas kesedihan mendalam dari keluarga, handai taulan bahkan institusi Polri.
Kesedihan mendalam dirasakan oleh anaknya, Bila. Bila mencurahkan kesedihannya melalui tulisan yang dibuatnya.
Rintihan kesedihan Bila melalui tulisan, membuat banyak yang meneteskan air mata.
Berikut tulisan Bila
Papa…
Bila tahu Papa lihat Bila dari atas sana, kan? Papa jagain Bila, kan? Bila yakin, pasti Papa jagain Bila.
Paa… sakit sekali rasanya hati Bila, hancur banget, Pa. Bila tahu Papa, Bila harus ikhlas dan menerima semua ini, karena Papa meninggal dengan cara yang baik di bulan yang baik, bahkan sampai saat Papa meninggal, Papa masih dalam keadaan berpuasa.
Masya Allah sekali, Pa. Allah Maha Baik, semua orang mengenang kebaikan Papa, semua orang menjadi saksi kalau Papa orang baik.
Pa… terima kasih sudah mendidik Bila jadi anak yang kuat. Meskipun Papa treat Bila sebagai princess kecil Papa, tapi Papa nggak pernah ajarin Bila jadi perempuan yang lemah.
Papa selalu ajarkan kebaikan ke Bila, untuk jadi manusia yang jujur, bahkan Papa selalu ingetin Bila buat nggak balas kejahatan dengan kejahatan.
Papa selalu bilang, kita harus jadi orang baik walaupun orang jahat sama kita, tapi kita nggak boleh balas jahat.
Paa… satu tahun kita nggak ketemu, tapi kenapa saat kita ketemu lagi, Papa malah pergi ninggalin Bila?
Satu tahun Bila nggak peluk Papa, satu tahun Bila nggak cium Papa. Kemarin pas Bila pulang, Bila peluk Papa, badan Papa udah kaku, Pa…
Tapi badan Papa bersih, wajah Papa bercahaya dan senyum. Bila pegang Papa dari ujung kepala sampai ujung kaki karena Bila kangen banget. Bila peluk Papa, Bila cium Papa. Sekangen itu Bila, Pa. Bener-bener kangen.
Papa janji sama Bila, Lebaran ini kita pulang ke Belitang, ke kampung Papa, Lebaran di sana. Tapi kenapa pulangnya sekarang dengan keadaan kaya gini, Pa?
Papa juga janji mau datang ke wisuda Bila di bulan Mei. Kata Papa, “Iya sayang, Papa usahain ya. Kita nabung dulu biar bisa ke wisuda Bila dan kita jalan-jalan di sana.”
Segala hal Papa usahakan buat Bila, buat pendidikan Bila supaya Bila bisa sekolah setinggi-tingginya.
Papa kerja siang malam, sampingan sambil jadi supir travel demi biaya pendidikan Bila dan kehidupan Bila.
Karena Papa nggak mau anak Papa dikasih uang haram, makanya Papa selalu kerja siang malam tanpa kenal lelah.
Papa nggak pernah dzolim sama orang, Papa nggak pernah mau dikasih ataupun disuap uang oleh siapa pun. Bahkan kalau Papa bantu orang, bener-bener ikhlas, karena Papa tahu yang Papa bantu juga mereka susah.
Papa selalu ingetin Bila untuk selalu sholat 5 waktu, selalu berbuat baik, jadi anak jujur, dan nggak boleh jahat sama orang.
Papa, di sini Bila cari keadilan yang seadil-adilnya untuk Papa. Bila berjuang sekuat tenaga untuk menegakkan keadilan untuk Papa, walaupun sekarang banyak sekali fitnahan dan tuduhan yang tidak benar tentang Papa. Itu semua menghapus dosa-dosa dan menjadi ladang pahala untuk Papa.
Semoga Allah memberikan jalan yang terbaik, Pa. InsyaAllah kebenaran akan terungkap.
Bila nggak akan gentar dan nggak akan takut untuk melawan mereka yang sudah berbuat kejam seperti ini ke Papa, karena Bila harus menegakkan keadilan untuk Papa.
Bila nggak peduli sebesar dan sekuat apa power mereka, Bila juga punya kekuatan dan keyakinan, karena Bila yakin Allah akan menunjukkan kebesaran-Nya dan mukjizat-Nya. (RED)