
inilahjateng.com (Kendal) – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberikan sejumlah bantuan kepada para petani di kabupaten Kendal yang sawahnya terendam banjir, Jumat(22/03/2024).
Bantuan senilai Rp 10 miliar tersebut diberikan untuk wilayah kabupaten Kendal.
Bantuan terhadap para petani di Kendal ini atas instruksi Presiden Joko Widodo, hasil dari rapat koordinasi lintas kementrian.
“Kami hadir pagi ini untuk memberikan bantuan kepada para petani di kabupaten Kendal yang sawahnya terdampak banjir beberapa waktu lalu yang nilainya Rp 10miliar. Pak Presiden memerintahkan kepada kami bahwa seluruh jajaran kementrian khususnya Kementan harus bergerak cepat membantu para petani,” kata Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman usai memberikan bantuan, Jumat (22/03).
Kementan secepatnya akan membantu dengan mendatangkan mesin pompa untuk menyedot sawah yang masih terendam banjir.
“Seperti sawah di belakang kita ini tinggal dua minggu lagi sudah panen dan akan kami bantu dengan mesin pompa agar airnya bisa segera disedot,” jelasnya.
Mentan menerangkan akan memberikan bantuan mesin combine, benih padi, benih jagung, pupuk, pompa air, irigasi perpompaan.
“Insyaallah kami kirim secepatnya hari ini combine dan mesin pompa air. Selain itu kami juga akan bantu benih padi, jagung dan irigasi perpompaan,” terangnya.
Amran menambahkan akan mengganti benih 1000 hektar secara gratis yang saat ini terendam banjir.
“Jadi kami ganti benih 1000 hektar secara gratis untuk di Kendal. Dan untuk saat sawah yang terendam banjir diseluruh Indonesia ada 4000an hektar dan kami berupaya menyelamatkannya,” tambahnya.
Terkait harga gabah dari sawah di Kendal yang terendam banjir, Amran akan bekerjasama dengan Bulog untuk menerima dan menjamin harga gabah tersebut baik meski kualitasnya menurun.
“Kalau soal harga nanti kami koordinasikan dengan Bulog agar menerima dan menjamin harganya bagus. Meskipun kualitas padinya nanti menurun,” ungkapnya.
Sementara itu soal kelangkaan pupuk, Amran menegaskan mendapat perintah dari Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas dan sudah diputuskan bahwa pasokan pupuk yang dulunya hanya 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton naik 100 persen sehingga dijamin tidak terjadi kelangkaan pupuk.
“Saya jamin tidak akan ada lagi kelangkaan pupuk. Kami sudah diperintahkan Pak untuk menaikkan pasokan pupuk yang dulunya hanya 4,7 juta ton naik 100 persen menjadi 9,5 juta ton. Dalam waktu dekat SKnya sudah turun,” sambungnya.
Menurut Sekda Kendal, Sugiono mengatakan bahwa luasan padi di wilayah kabupaten Kendal yang tergenang banjir sebanyak 1.365 hektare.
“Luas tanaman padi yang tergenang air 1.365 hektare. Kondisi saat ini sebagian masih teremdam banjir,” kata Sekda Kendal, Sugiono.
Sementara itu, salah satu petani desa Turunrejo, Ngatno mengatakan, total ada 1 hektar sawahnya yang terendam banjir padahal 2 minggu lagi sudah di panen.
Ngatno hanya bisa pasrah dan berharap padinya bisa diselamatkan dengan adanya bantuan tersebut.
“Sawah yang terendam banjir ada 1 hektar, padahal 2 minggu lagi sudah di panen tapi karena kena banjir ya pasrah saja. Saya cuma berharap dengan adanya bantuan alat pertanian ini, padinya bisa diselamatkan,” pungkasnya. (Ren)