
inilahjateng.com (Demak) – Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Hanif Faisol Nurofiq, menargetkan rehabilitasi 700 ribu hektare mangrove dapat tercapai dalam lima tahun ke depan.
Hal tersebut disampaikan Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, dalam kunjungan kerja di Desa Timbulsloko, Desa Tambakbulusan, dan Desa Morodemak, Kabupaten Demak.
Menurut MenLH Faisol, selain meminimalisir dampak abrasi, mangrove dapat meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir.
“Mangrove memiliki fungsi multi-dimensi yang sangat penting, baik untuk melindungi pantai dari kerusakan, meningkatkan produktivitas tambak, maupun mendukung mitigasi perubahan iklim secara global,” jelasnya.
Ia menyampaikan pentingnya ekosistem mangrove sebagai benteng alami terhadap abrasi pantai dan peningkatan muka air laut.
Dari data yang disampaikan, Indonesia memiliki sekitar 3,4 juta hektare lahan mangrove, dengan 23,5% di antaranya berada di Indonesia. Namun, 700 ribu hektare di antaranya memerlukan rehabilitasi segera.
“Kami optimis, melalui kerja sama dengan pemerintah daerah, lembaga internasional, dan masyarakat lokal, target rehabilitasi 700 ribu hektare mangrove dapat tercapai dalam lima tahun ke depan,” tegasnya.
Menteri Lingkungan Hidup menambahkan bahwa keberhasilan rehabilitasi mangrove membutuhkan sinergi lintas sektor dan dukungan internasional. Beberapa proyek internasional telah dimulai untuk mendukung rehabilitasi mangrove di Indonesia, termasuk di Kabupaten Demak.
Sementara itu, Bupati Demak Eisti’anah, menyampaikan bahwa kegiatan Kunjungan Kerja ini bertujuan untuk mengatasi abrasi pantai, salah satunya dengan penanaman bibit mangrove di berbagai lokasi.
“Penanaman mangrove ini tidak hanya berfungsi mengendalikan abrasi, tetapi juga meningkatkan ekonomi masyarakat pesisir melalui pengelolaan tambak yang berkelanjutan. Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi solusi jangka panjang bagi kawasan pesisir Demak,” ungkapnya.
Ia juga mengucapkan selamat datang dan terima kasih atas kunjungan kerja Menteri Lingkungan Hidup RI di Kabupaten Demak, hal ini menjadi semangat pemantik kita untuk terus menjaga lingkungan.
Kunjungan kerja ini menegaskan komitmen pemerintah dalam menjaga ekosistem pesisir, mengatasi dampak perubahan iklim, serta mendukung pembangunan berkelanjutan di wilayah pesisir.
Kabupaten Demak diharapkan dapat menjadi percontohan nasional dalam pengelolaan mangrove dan upaya mitigasi perubahan iklim. (Hrw)