Jateng

Meriahnya Tradisi Iring iringan Prajurit Patangpuluhan di Demak

inilahjateng.com (Demak) – Bupati Demak Eistianah, mengaku senang dengan kolaborasi yang dilakukan antara Pemerintah Daerah dan Kesepuhan Sunan Kalijaga, dalam menggelar tradisi grebeg besar di Kabupaten Demak tahun ini.

Iring-iringan Prajurit Patangpuluhan yang mengawal Adipati Demak dan Uborampe penjamasan pusaka menarik perhatian publik sebagai puncak acara grebeg besar, Senin (17/6/2024) siang.

Ribuan warga berjajar memenuhi sepanjang jalan dari Pendopo Kabupaten Demak hingga Makam Sunan Kalijaga, sepanjang 3 kilometer untuk menyaksikan prosesi adat tersebut. 

Iringan prajurit Patangpuluhan yang berlangsung ini merupakan bagian dari agenda tradisi prosesi penjamasan pusaka Kanjeng Sunan Kalijaga.

“Ini untuk pertama kalinya, kami dapat berkolaborasi dengan Kasepuhan Sunan Kalijaga untuk bersama sama menggelar tradisi. Mulai dari tradisi Tumpeng Songo, Ancakan, Penjamasan Pusaka, hingga iring iringan prajurit patangpuluhan. Alhamdulillah, acara berjalan sukses dan aman,” ungkap Eistianah.

Eisti melanjutkan bahwa tradisi yang tetap lestari ini menjadi momentum bagi masyarakat Kabupaten Demak untuk lebih bersatu dan menjaga kekayaan dan sejarah yang dimiliki.

“Tentunya kami mengajak seluruh masyarakat, khususnya generasi muda untuk bersama menjaga tradisi ini. Rangkaian puncak Even Grebeg Besar ini juga kami harap menjadi momentum bersatunya pihak pihak yang selama ini terpecah. Tentunya untuk bersama membangun Demak yang lebih baik,” lanjut Bupati Demak.

Prosesi diawali dengan penyerahan bokor berisi kembang setaman sebagai ubo rampe penjamasan oleh Adipati Bintoro Demak (Bupati Demak Eisti’anah) kepada Ki Lurah Tamtomo untuk segera di bawa menuju Kadilangu. Dengan di kawal prajurit pilihan berjumlah 40 pasukan. 

Untuk selanjutnya bokor tersebut akan di serahkan kepada Sesepuh Ahli Waris Kanjeng Sunan Kalijaga sebagai ubo rampe atau perlengkapan berziarah dalam prosesi penjamasan pusaka. 

Dalam iring-iringan prajurit Patangpuluhan Bupati bersama Forkopimda dan pejabat lainnya berpakaian adat Jawa, untuk wanita memakai kebaya dan pria menggunakan beskap. Menaiki Dokar menuju makam Sunan Kalijaga untuk selanjutnya melaksanakan Ziarah. (Hrw)

Baca Juga  Meriah dan Sakralnya Tradisi Tumpeng 9 di Demak
Back to top button