Arena
Meski Jadi Tim Musafir, Agius Bangga PSIS Masih Bertahan di Papan Atas

inilahjateng.com (Semarang) – Pelatih PSIS Semarang Gilbert Agius mengaku meski timnya saat ini menjadi tim musafir, dirinya tetap bangga terhadap para punggawa Laskar Mahesa Jenar yang saat ini masih mempertahankan peringkatnya di 4 besar.
Sejak awal musim, PSIS tidak diunggulkan dalam gelaran Liga 1 khususnya di peringkat 4 besar.
Namun, semakin kesini, PSIS memberikan kenyataan berbeda dan saat ini masih berada di perebutan papan atas Liga 1.
Ditambah dengan banyaknya pemain penting yang hengkang dan mengalami cedera.
Skuad PSIS saat ini berbeda jauh di awal musim, tercatat ada beberapa pemain yang sudah tak bergabung dengan tim seperti Carlos Fortes, Vitinho dan Delfin Rumbino yang sudah dulu angkat koper sejak putaran pertama karena cedera.
Hengkangnya Fortes terutama juga memberi dampak besar bagi skuadnya. Setelah berupaya tegar, dan mengotak-atik komposisi, usai lawan Bali United, pelatih asal Malta itu akhirnya mengakui sulit bermain tanpa striker murni.
PSIS bahkan harus menurunkan beberapa pemain binaan akademi untuk menambal kekurangan tersebut.
Dengan kondisi ini, Agius menuturkan bahwa PSIS saat ini sudah tidak normal. Namun, PSIS membuktikan performanya.
“Sejak awal musim, tidak ada yang percaya PSIS bisa berada di posisi saat ini. Mungkin hanya saya dan staff serta pelatih. Mereka menjalani dan percaya pada proses. Dan ini tidak mudah juga, karena perlu diingat, kami kehilangan pemain-pemain penting. Jadi, saya pikir, sampai sekarang PSIS masih positif,” ungkap Agius.
Kendala selanjutnya, yakni PSIS saat ini juga tidak memiliki stadion karena Stadion Jatidiri sedang direnovasi oleh PUPR.
Menanggapi hal itu, Agius menyebut hal itu juga tidak wajar. Sebab, para pemain seakan harus terus mengalami banyak perjalanan.
Bahkan menurut Agius, PSIS kini seperti selalu melakukan pertandingan away karena tidak pernah benar-benar main di rumah sendiri.
“Kami punya 6 pertandingan sisa. Semuanya kayak main away karna kami tidak main di Jatidiri,” tuturnya.
Meski demikian, Agius tetap bangga dengan skuadnya. Selalu kerja keras tiap pertandingan membuat tim kebanggan Kota Semarang itu masih bertahan di papan atas.
“Saya bangga dengan pemain saya. Karena sampai 6 lertandingan sisa ini mereka masih 4 besar. PSIS tidak normal untuk sebuah tim papan atas. Untuk itu kami perlu terus fight sampai akhir. Jika kami masih bisa bertahan di 4 besar, ini akan jadi musim yang luar biasa. Jika tidak bisaa, apa yang bisa kita lakukan. Kita harus tetap bahagia, tapi tetap harus mati-matian menjalani 6 pertandingan sisa ini,” pungkasnya. (BDN)