Jateng

Momen Hari Guru, Mbak Ita Ceritakan Pengalaman Dididik Guru Galak

inilahjateng.com (Semarang) – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengucapkan selamat Hari Guru Nasional (HGN) ke-78 untuk seluruh guru yang selalu berupaya keras mendidik para murid dalam menciptakan generasi yang berkualitas. 

Ita, sapaan akrabnya mengingatkan agar para murid selalu menghargai perjuangan dan perhatian para guru.

Dirinya pun kemudian menceritakan pengalamannya sewaktu masih menempuh dunia pendidikan. 

Saat menjadi pelajar di Sekolah Menengah Atas (SMA), ia pernah dididik oleh guru yang galak dan keras.

Ditambah guru itu mengajar pelajaran yang menurutnya paling susah yakni matematika.

Selama proses belajar di sekolah, dirinya selalu dibuat panik ketika pelajaran matematika. Namun lama kelamaan, ia menyadari bahwa kegalakan gurunya itu adalah wujud perhatian kepada dirinya.

Alhasil pengalaman itu menjadi berkesan hingga ia sekarang menjadi pribadi yang berkarakter baik.

“Jadi pada saat SMA itu saya mendapatkan guru yang galak, tapi dari sisi itu saya bisa mendapatkan nilai yang bagus, karena sebenarnya kalau dulu namanya matematika itu momok bagi kita semua. Tapi mendapatkan seorang guru yang baik, tentu juga kalau sebenarnya kan galak itu maknanya perhatian, tapi kita mengintrepentasikan berbeda. Sehingga kalau guru galak itu bukan berarti buruk, tapi itu adalah wujud perhatian dan kasih sayang kepada muridnya,” ujarnya, Sabtu (25/11/2023).

Di sisi lain, Ita mengucapkan selamat kepada salah satu guru di Kota Semarang yang mendapatkan penghargaan terbaik di tingkat nasional dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). 

Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang memastikan bakal selalu mendukung dan memfasilitasi para guru untuk memajukan kompetensinya.

“Ini merupakan salah satu yang menjadi contoh bahwa Guru Kota Semarang sangat luar biasa. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para guru yang sudah mendampingi bisa membimbing anak-anak kami di Kota Semarang untuk menjadi generasi yang lebih baik,” terangnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang, Bambang Pramusinto menambahkan, saat ini Pemkot Semarang telah memberikan perhatian kepada para guru terutama guru non-ASN dengan gaji sesuai UMK. 

Meski tenaga honorer akan dihapus, namun saat ini tengah diadakan rekruitmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja.

“Pemkot sudah melakukan standart sesuai pemerintah. Dan non-ASN gaji UMK kalau sekarang Pemkot Semarang tidak bisa menambah guru non-ASN kan menyesuaikan kebijakan pemerintah, tapi kan sekarang sedang ada tekruitmen P3K,” terangnya. 

Lebih lanjut, ia berharap guru-guru yang saat ini tengah aktif mengajar para murid bisa menciptakan sistem pembelajaran yang nyaman bagi pelajar.

Sesuai kurikulum merdeka, selain mencerdaskan muri, para guru diharapkan mampu menciptakan karakter anak yang baik. 

“Guru ini sekolah rumah kedua, bahkan anak-anak waktu di rumah juga tidak lebih lama di sekolah. Nah harapan kami guru bisa membawa misi menciptakan pembelajaran yang nyaman. Anak-anak tidak jenuh makanya diciptakan kurikulum merdeka ini supaya anak bisa menjadi anak cerdas dan juga berkarakter berkemampuan,” tandasnya. (LDY)

Baca Juga  Dies Natalis Ke-37 USM, Rektor: Selalu Berpikir Terbuka dan Adaptif
Back to top button