Mudik 2025: Ketika Polisi Tak Hanya Menjaga Jalan, Tapi Juga Menjaga Harapan

inilahjateng.com (Semarang) – Langit siang di jalur Pantura kala itu terik, namun para petugas kepolisian tetap berdiri tegak.
Rompi reflektif mereka memantulkan sinar matahari.
Tak ada keluh, tak ada jeda. Mereka menyambut setiap kendaraan yang melintas, dengan satu tujuan “menjaga keselamatan dan kenyamanan para Duta Mudik”.
Kepolisian Republik Indonesia, melalui Korps Lalu Lintas (Korlantas), kembali menunjukkan dedikasinya yang tak tergoyahkan pada arus mudik dan balik Lebaran 2025.
Berbagai langkah strategis dilakukan, mulai dari pengecekan kesiapan jalur, pengelolaan rest area, manajemen kendaraan mogok, hingga penerapan sistem one way nasional.
“Ini bukan sekadar rekayasa lalu lintas, tapi bentuk cinta dan pengabdian kami kepada negeri ini. Negara punya tugas menjaga keselamatan warganya. Itu kehormatan bagi kami,” tandas Kakorlantas Polri, Irjen Pol Agus Suryonugroho.

Agus menegaskan, kerjasama erat lintas sektor menjadi kunci.
Stakeholder dari Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, Jasa Marga, hingga komunitas masyarakat, bahu membahu mendukung kelancaran arus mudik.
Alhasil Kecelakaan lalu lintas turun 31%, Fatalitas korban jiwa menurun 53,204% dan Kerugian materi berkurang hingga Rp2,8 miliar.
Lebaran 2025 menjadi salah satu periode mudik paling aman dalam sejarah.
Tak sekadar statistik, angka-angka itu mewakili nyawa yang terselamatkan, anak-anak yang tetap bisa memeluk orang tuanya, dan keluarga yang tetap utuh berkumpul di hari raya.
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, turut menyampaikan apresiasi mendalam.
“Kadang, orang berbuat baik tidak pernah diucapkan terima kasih. Polisi sering dicaci, disalahkan. Tapi di tengah terik, mereka bekerja keras, tanpa disadari. Hari ini saya sampaikan terima kasih,” ucap Presiden Prabowo.
Masyarakat pun menyambut dengan pujian.
Banyak yang menyatakan betapa penerapan one way, penanganan kendaraan mogok, hingga pengelolaan bahu jalan membuat mudik terasa jauh lebih nyaman.
“Baru kali ini mudik terasa tidak stres. Polisi sigap di mana-mana, rest area tertata, perjalanan mulus,” kata Budiman, pemudik asal Bekasi tujuan Sragen.
Mudik bukan hanya soal pulang ke kampung halaman.
Seperti kata Agus Suryonugroho, mudik adalah perayaan cinta pertama yakni keluarga.
Dan para polisi yang mengatur jalan, mereka bukan hanya penjaga lalu lintas. Mereka adalah penjaga harapan.
(RED)