
inilahjateng.com (Jakarta) – Raut bahagia dan haru terpancar dari wajah ribuan perantau asal Jawa Tengah yang bersiap pulang ke kampung halaman dalam program Mudik Gratis Lebaran 2025 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten/Kota.
Sebanyak 289 bus telah disiapkan untuk mengangkut 14.374 pemudik dari Jakarta menuju 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Selain itu, dua rangkaian kereta api juga disediakan untuk perjalanan menuju Solo dan Semarang.
Dari pantauan di lokasi, pada Selasa (25/3/2025), ratusan bus mulai berdatangan di area Parkir Museum Purna Bhakti Pertiwi, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta.
Panitia dengan sigap melakukan pengecekan kendaraan, memberikan tanda nomor tujuan, serta menyiapkan posko kesehatan dan tenda pendaftaran ulang bagi peserta mudik.
Ketua Panitia Mudik Gratis 2025, Risturino, menyatakan seluruh persiapan telah matang dan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi akan secara resmi melepas keberangkatan para pemudik pada Rabu (26/3/2025) pagi.
“Kami menunggu kedatangan bus. Lokasi sudah disiapkan, mulai dari tenda pelepasan, panggung acara, hingga penerimaan bus-bus yang akan mengangkut para pemudik besok,” ujar Risturino saat ditemui di lokasi.
Dibandingkan tahun lalu, jumlah armada tahun ini bertambah 60 bus, mengingat tingginya permintaan masyarakat.
“Berapa pun bus yang kami siapkan pasti akan habis. Tahun lalu 239 bus, sekarang 289 bus. Ini menunjukkan antusiasme masyarakat semakin tinggi,” kata Risturino.
Dari seluruh armada yang disiapkan, Pati menjadi tujuan terbanyak dengan 16 bus, disusul Grobogan dan Klaten masing-masing 10 bus, serta Wonogiri 8 bus.
Selain dari Jakarta, Pemprov Jateng juga menyediakan 22 bus tambahan dari Bandung.
Selain moda transportasi darat, dua rangkaian kereta api juga siap mengantar pemudik, yaitu Kereta Api Joko Tingkir menuju Solo dan Kereta Api Tawang Jaya menuju Semarang.
Program mudik gratis ini bukan sekadar perjalanan pulang kampung, tetapi juga momentum kebersamaan dan harapan bagi para perantau.
Banyak di antara mereka yang telah lama merantau dan merindukan suasana Lebaran di kampung halaman.
“Sudah dua tahun saya tidak pulang. Alhamdulillah ada program ini, jadi bisa bertemu ibu di kampung tanpa harus pusing biaya transportasi,” ujar Siti, seorang pemudik tujuan Purworejo, dengan mata berkaca-kaca.
Program ini tidak hanya meringankan beban ekonomi para perantau, tetapi juga memberikan jaminan keselamatan bagi mereka.
Dengan menggunakan moda transportasi yang lebih aman, risiko kecelakaan di jalan dapat dikurangi.
Dengan doa dan harapan, ribuan pemudik siap meninggalkan hiruk-pikuk ibu kota, membawa rindu yang akan terbayar saat bertemu keluarga di kampung halaman. (RED)