Jateng

Okupansi Stagnan, Trans Semarang Rerouting Koridor 7

inilahjateng.com (Semarang) – BLU Trans Semarang mengevaluasi koridor 7 karena okupansinya dinilai stagnan yakni hanya 30-40 persen.

Koridor 7 sendiri adalah rute Terminal Terboyo – Pemuda Balai Kota – Imam Bonjol Udinus – Terminal Terboyo.

Kepala BLU Trans Semarang, Haris Setyo Yunanto mengatakan evaluasi dan kajian yang dilakukan adalah rute dari koridor tersebut diperpendek yakni Terboyo- Pengapon (transit) Raden Patah (transit), kembali ke Teroboyo tanpa ke Jalan Pemuda dan Imam Bonjol.

Kemudian untuk armada yang sebelumnya menggunakan bus medium akan diganti menjadi mikro bus.

“Sebelumya sudah kita lakukan kajian, okupansi atau load factor relative stagnat diangka 30 sampai 40 persen yang menyebabkan kekosongan di unit armada,” kata Haris, Rabu (9/10/2024).

Baca Juga  Sarif Abdillah Sebut Program Speling Upayakan Tindakan Preventif

Ia menjelaskan, pada saat jam padat memang okupansi di koridor ini penuh.

Hal ini berlaku di semua koridor, namun setelah jam padat terlewati maka banyak kekosongan.

Sehingga dari kajian yang ada direkomendasikan untuk down grade armada.

Selain itu rute yang dilewati koridor 7 juga dipangkas, jika sebelumnya harus melawati Balai Kota dengan jarak sekali jalan 42 kilometer.

Setelah dilakukan rerouting menjadi 34 kilometer. Karena lebih pendek, menurut Haris jadwal kedatangan bus akan lebih cepat.

“Pengaruhkan ke waktu kedatangan, jika sebelumnya 10 sampai 15 menit, ini bisa 7 menit,” terangnya.

Haris menjelaskan, rerouting ini masih akan dipantau dan dilakukan evaluasi jika dirasa kurang maksimal.

Baca Juga  Anggaran UHC Ditambah, Dewan Minta Dinkes Tingkatkan Pelayanan

Pihaknya mengaku akan mencari informasi dan respon dari masyarakat, adapun armada yang digunakan adalah 14 armada mikro bus baru.

“Prinsipnya kita melayani masyarakat, kita lihat responnya seperti apa. Nanti akan kita kaji lagi,” pungkasnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang, Danang Kurniawan mengatakan jika armada di koridor 7 sudah dilakukan peremajaan dari bus medium ke mikro bus agar lebih efektif.

Pihaknya mengaku mencari solusi agar layanan bisa tercover. Menurutnya rerouting yang dilakukan tidak mencapai 20 persen dari jalur semula.

“Karena di jam-jam tertentu memang okupansinya tidak terlalu besar,” tuturnya. (LDY)

 

Back to top button