Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) secara resmi mengumumkan target medali pada ajang Olimpiade 2024, meskipun tidak secara spesifik membeberkan target jumlah emas, perak, atau perunggu. Pengumuman ini dilakukan di tengah kondisi prestasi atlet bulu tangkis Indonesia yang dinilai kurang stabil.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Ricky Soebagdja, menyampaikan optimisme PBSI terhadap kemampuan atlet-atlet bulu tangkis Indonesia di ajang internasional tersebut.
“Dari sembilan atlet yang akan berlaga, meliputi lima sektor, kami memiliki keyakinan kuat pada potensi besar mereka untuk meraih medali,” ujar Ricky dalam keterangannya, Minggu (9/6/2024).
Ricky, yang merupakan peraih medali emas ganda putra di Olimpiade 1996 bersama Rexy Mainaky, menjelaskan bahwa ada tiga dari lima sektor yang berpotensi besar untuk meraih medali. Menurutnya, sektor tunggal putri dengan Gregoria Mariska Tunjung, tunggal putra dengan Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting, serta ganda putra memiliki kesempatan besar untuk naik podium.
Sementara itu, sektor ganda putri dan ganda campuran juga tidak bisa diabaikan. “Mereka memiliki kesempatan yang sama. Tergantung pada kemauan dan usaha pemain untuk mencapai hasil maksimal,” tambah Ricky.
Ricky juga menegaskan bahwa mengingat tingginya level kompetisi di Olimpiade, persiapan para atlet harus benar-benar matang. “Kami ingin memastikan bahwa para atlet menjaga performa dan kondisi mereka agar bisa tampil maksimal. Olimpiade bukan ajang biasa, dan persiapan yang kami lakukan juga tidak bisa sembarangan,” tegasnya.
PBSI berharap bahwa dengan persiapan yang intensif serta dukungan penuh dari semua pihak, para atlet Indonesia dapat mengulang kesuksesan di masa lalu dan membawa pulang medali dari Paris, tempat Olimpiade 2024 akan diselenggarakan.
