Nasional

Operasi Ketupat 2025, Kakorlantas: Libatkan 93.000 Personel

inilahjateng.com (Jakarta) – Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum., mengungkapkan Operasi Ketupat 2025 akan melibatkan sekitar 93.000 personel guna memastikan keamanan dan kelancaran arus mudik Lebaran.

Operasi ini juga akan didukung dengan pos terpadu, pos pengamanan dan pos pelayanan di berbagai titik strategis di seluruh Indonesia.

“Jumlah personel selama Operasi Ketupat ini sekitar 93.000, itu belum termasuk dari stakeholder lainnya. Sehingga pada titik-titik krusial, baik itu black spot maupun trouble spot, akan dikelola dan dijaga dengan baik. Terutama di wilayah Pejagan pada H+2 Lebaran,” ujar Irjen Pol Agus Suryonugroho, dalam keteranganya, Rabu (12/3/2025).

Baca Juga  Identifikasi Korban Longsor Gunung Kuda, Polri Terjunkan Tim DVI

Menurut Irjen Agus, tahun ini, Operasi Ketupat menghadapi tantangan tambahan dengan beririsan dengan Hari Raya Nyepi.

Oleh karena itu, pengaturan lalu lintas khusus telah diterapkan, termasuk penutupan arus dari Banyuwangi menuju Pelabuhan Ketapang dan Bali sejak 28 Maret 2025.

“Rekayasa arus lalu lintas dari Banyuwangi menuju Bali ini perlu diatur dengan baik. Maka, mulai tanggal 28 Maret, akses ke Bali sudah mulai ditutup,” jelas Kakorlantas.

Hindari Mudik dengan Sepeda Motor

Selain mengatur rekayasa lalu lintas, Kakorlantas Polri juga mengimbau masyarakat untuk tidak menggunakan sepeda motor sebagai moda transportasi mudik, mengingat tingginya risiko kecelakaan.

“Kami sangat berharap masyarakat tidak mudik dengan roda dua karena lebih rentan mengalami kecelakaan,” tegasnya.

Baca Juga  Kakorlantas Tegaskan Polantas Garda Terdepan Pelayanan Publik Era Digital

Selain itu, berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB), kendaraan besar bersumbu tiga juga dilarang beroperasi di jalan tol maupun jalan nasional selama Operasi Ketupat berlangsung.

Irjen Pol Agus Suryonugroho juga menekankan pentingnya menjadikan mudik sebagai momentum untuk menunjukkan budaya tertib berlalu lintas.

“Lalu lintas adalah cermin budaya bangsa. Jika mudik ini bisa berlangsung dengan tertib, aman, dan nyaman, maka kita telah menunjukkan kedewasaan sebagai bangsa,” ujarnya.

Kebijakan Work From Anywhere dan Ganjil-Genap

Untuk mengurangi kepadatan lalu lintas, pemerintah menerapkan kebijakan Work From Anywhere (WFA), yang diharapkan dapat mendorong pemudik berangkat lebih awal.

Selain itu, skema ganjil-genap juga diberlakukan untuk membantu pemudik memilih waktu keberangkatan yang lebih lancar.

Baca Juga  Pengacara Ronald Tannur Divonis 11 Tahun Penjara dan Denda Rp750 Juta

“Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan kebijakan ganjil-genap untuk menghindari kemacetan dan mengatur perjalanan dengan lebih baik,” tambahnya.

Kakorlantas juga mengingatkan para pemudik untuk memastikan kesiapan kendaraan mereka, termasuk mengecek kondisi ban, oli, wiper, serta memperhatikan kesehatan pengemudi.

“Pastikan kendaraan dalam kondisi prima. Gunakan moda transportasi yang resmi dan aman, hindari travel gelap agar perjalanan lebih nyaman dan selamat,” pungkasnya.

Dengan berbagai langkah antisipasi ini, diharapkan mudik Lebaran 2025 dapat berlangsung dengan lebih tertib, aman, dan lancar bagi seluruh masyarakat Indonesia. (RED)

Back to top button