
inilahjateng.com (Semarang) – Jembatan Kaca ID kawasan hutan Tinjomoyo Kecamatan Banyumanik yang dibangun oleh Pemerintah Kota Semarang sejak tahun 2021 hingga saat ini belum dibuka untuk umum.
Bahkan hingga akhir 2023 pun, lokasi wisata baru di Kota Semarang itupun belum akan dibuka.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Wing Wiyarso mengatakan pihaknya belum akan mengoperasionalkan jembatan kaca Tinjomoyo karena masih ada beberapa sarana prasarana yang belum lengkap. Terlebih pihaknya juga mempertimbangkan dari segi keamanan bagi pengunjung.
“Belum akan dibuka pada tahun ini. Masih menunggu kesiapan secara keseluruhan mulai dari pengelola tempat wisatanya atau Sumber Daya Manusia (SDM) harus memiliki sertifikasi maupun kelengkapan sarana dan prasarananya,” papar Wing, Selasa (7/11/2023).
Pihaknya membeberkan dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang rencananya akan menambah bangunan jembatan di sisi sebelah timur sungai. Sehingga saat ini belum tersambung dengan tangga turun karena belum dibangun.
Selain pembangunan sisi sebelah timur belum selesai, Wing mengatakan nantinya jalur pengunjung jembatan kaca dibuat berbeda antara pintu masuk dan pintu keluarnya.
“Di sana ada beberapa destinasi wisata dan jembatan kaca salah satu dari lokasi yang bisa dikunjungi. Sehingga biar alur pengunjung yang masuk lokasi wisata tertib dan bisa terintegrasi,” terangnya.
Harapannya, setelah jembatan kaca mulai dibuka untuk umum maka keamanan tempat wisata tersebut benar-benar terjaga. Untuk itu, lanjutnya, penyelesaian Sarpras yang belum lengkap akan dilakukan menggunakan dana APBD murni di tahun 2024.
“Kami juga akan siapkan sarana dan prasarana keamanan berupa jaring di bawahnya, lalu agar lebih safety lagi dikasih pagar penyekat pengunjung yang agak tinggi. Jadi secara keamanan pengunjung sangat diutamakan,” tuturnya.
Tak hanya itu, Disbudpar, lanjutnya, akan menyiapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) bagi pengunjung saat berada di atas jembatan kaca.
Termasuk pembatasan pengunjung yang diperbolehkan naik ke jembatan kaca. Pihaknya juga akan mengantisipasi jika ada pengunjung yang takut akan ketinggian atau penyakit bawaan maka akan disiapkan tim khusus.
“Tentunya, pengelolaan tempat wisata adalah orang yang punya kemampuan di atas ketinggian, sudah memiliki sertifikasi dengan keahlian dibidang itu. Agar tidak terjadi hal hal yang tidak kita inginkan seperti kejadian beberapa waktu lalu mengalami musibah di jembatan kaca Geong Banyumas,” tandasnya. (LDY)