Optimalisasi Water Rescue dan Renang Penyelamatan Bagi Guru SD

inilahjateng.com (Semarang) – Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru Pendidikan Jasmani dalam pembelajaran renang, tim Pengabdian Kemasyarakatan Unnes menggelar pelatihan water rescue dan renang penyelamatan.
Bertempat di kolam renang Unnes, kegiatan diikuti guru Pendidikan Jasmani se Kecamatan Gunungpati.
Tim PkM Unnes Dr. Adi S, M.Pd mengatakan, kegiatan yang diketuai Ketua Dr. Cahyo Yuwono, M.Pd ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru.
“Selain itu untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam pembelajaran renang supaya guru mampu mencegah resiko kecelakaan di kolam renang dan guru bisa melakukan renang penyelamatan,” terang Adi dalam keterangannya, Selasa (30/4/2024).
Lebih jauh Adi mengatakan, kegiatan tersebut dilatarbelakangi adanya kasus tenggelam siswa pada saat pembelajaran pendidikan jasmani di Kota Semarang.
“90% Guru pendidikan jasmani di Gunungpati belum memiliki pengetahuan dan keterampilan menghadapi kecelakaan di lingkungan kolam renang,” tandas Adi.
Untuk itu lanjut Adi, guru perlu mengupgrade pengetahuan terkait water rescue yang menjadi kewajiban guru agar tidak mengalami kecelakaan pada saat mengajar pendidikan jasmani.
“Selain itu, 90% guru kesulitan pada saat ada siswa yang panik dikolam. Untuk itu, kegiatan seperti ini disambut 100% guru,” tambah Adi.
Dalam kegiatan tersebut pihaknya menghadirkan beberapa nara sumber dan dibagi menjadi dua sesi pelatihan.
Sesi pertama pertama narasumber memberikan paparan pengetahuan terkait materi dan sesi kedua adalah praktek lapangan.
“Metode penyampaian meliputi pelatihan kelas, demonstrasi, case method dan praktik lapangan langsung kolam renang,” pungkas Adi S.
Sementara itu pihak Korsatpen, Edi Sutono, S.Pd. memberikan apresiasi dan penghargaan untuk tim pengabdian masyarakat Unnes yang telah menggelar kegiatan ini.
“Kami kami sangat mendukung kegiatan ini, karena sangat bermanfaat untuk para guru pendidikan jasmani. Mudah-mudahan kegiatan seperti ini bisa dilaksanakan secara berkelanjutan,” ujar Edi Sutono. (RED)