Padamkan Api di TPA Jatibarang, Wali Kota Semarang Minta Bantuan BNPB

inilahjateng.com (Semarang) – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu segera membuat surat tanggap darurat yang dikirimkan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mengirimkan water boomber guna memadamkan sisa-sisa akibat kebakaran yang terjadi di TPA Jatibarang Semarang.
Pasalnya, hingga saat ini masih ada titik-titik api di lokasi kebakaran yang terjadi sejak Senin (18/9).
Pembuatan surat tanggap darurat ini juga atas arahan dari Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana yang semalam meninjau lokasi kebakaran.
Hal ini dilakukan agar BNPB dapat mendatangkan helikopter yang bisa melakukan water bombing di area TPA Jatibarang yang terbakar.
“Tadi malam ada kunjungan dari bapak Pj Gubernur beliau memberikan arahan akan dibantu dengan BNPB. Jadi, hari ini saya akan menandatangani tanggap darurat untuk meminta helikopter untuk water bombing. Pak Pj menyampaikan, water bomber nanti dari Solo ke Semarang,” ucap Ita, sapaannya, Selasa (19/9/2023).
Saat ini, lanjut Ita, bara api masih muncul dan diperkirakan perlu waktu satu minggu untuk pendinginan.
Terlebih, pada ketinggian di zona pasif beragam dari 30 meter hingga 60 meter. Sehingga, water bombing diperlukan untuk menjangkau lapisan bawah dari tumpukan sampah yang terbakar.
“Semalam Pak kepala Dinas Damkar juga menyampaikan pendinginannya ini proses selama satu minggu. Kita harus nunggu kemarin dilihat dari drone tumpukan sampah ini ketinggiannya ada yang sampai 60 meter ada yang 30 meter,” paparnya.
Selain itu juga ada faktor lain seperti adanya gas methan pada tumpukan sampah di TPA Jatibarang yang membuat titik api masih bermunculan.
“Tadi pagi pukul 04.00 WIB saya lihat sudah tinggal titik-titik kecil kecil. Ini dikarenakan gas methan yang keluar,” ungkapnya.
Jika gas methan sudah habis, lanjutnya, maka api akan mati. Namun demikian, ini harus segera diatasi agar tidak menjalar ke lokasi lain meski zona yang terbakar merupakan zona pasif.
“Kami harapkan jangan sampai terjadi apa-apa disana. Jadi, ini kita selesaikan memang masih ada beberapa titik-titik, memang sedikit-sedikit apinya karena ini kan gas methan,” pungkasnya. (LDY)