inilahjateng.com (Semarang) – Pemerintah Kota Semarang akan menggelar lomba Kompetisi Kreativitas dan Kepedulian Kawula Muda atau “Kita Pemuda” untuk memberikan ruang kreativitas masyarakat.
Dalam kegiatan tersebut, Pemkot Semarang menggandeng Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan Karang Taruna Kota Semarang.
Ketua Dekranasda Kota Semarang, Alwin Basri mengatakan pendaftaran perlombaan Kita Pemuda sudah mulai dibuka hingga 30 September 2023. Ajang ini diadakan untuk mencari dan memilih pemuda berprestasi dari tingkat kelurahan hingga kota. Puncak acara akan digelar pada 28 Oktober 2023 atau bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda.
“Kegiatan ini dalam rangka Hari Sumpah Pemuda nanti pengumuman pemenang tanggal 28 Oktober,” kata Alwin usai peluncuran Kita Pemuda di Ruang Lolakrida Lantai 8 Balai Kota Semarang, Rabu (6/9/2023).
Alwin mengatakan dalam lomba pemuda hebat ini ada empat kategori yang diperlombakan yakni yang berhubungan dengan dunia pendidikan, kesehatan, ketahanan pangan dan kreativitas.
Lomba akan diikuti oleh 177 kelurahan dari 16 kecamatan di Kota Semarang. Setiap kelurahan mengirimkan empat peserta dengan semua kategori lomba. Peserta yang boleh mengikuti lomba adalah mereka yang berusia 16 – 30 tahun.
“Nanti peserta 177 kelurahan masing-masing kelurahan mengirimkan 4 kategori jadi 708 peserta lomba,” sebutnya.
Nantinya dari setiap kelurahan akan disaring lagi untuk masuk ke tingkat kecamatan. Nanti setelah lolos di kecamatan maka akan diseleksi lagi untuk masuk ke tingkat kota.
“Pesan dari Bu Wali untuk mencari pemuda yang berprestasi. Setelah ini dari provinsi juga ada lomba juga yang akan dikirim ke nasional jadi kami menyiapkan pemuda yang bisa mewakili Kota Semarang,” ungkapnya.
Alwin mengatakan untuk hadiah lomba Kita Pemuda untuk juara 1 adalah Rp 5.000.000, juara 2 Rp 4.000.000 dan juara 3 Rp 3.000.000. Hadiah tersebut terbagi untuk masing-masing kategori.
“Kami mendorong pemuda agar mengikuti kegiatan ini agar menginspirasi pemuda lainnya,” tuturnya.
Nantinya setelah perlombaan selesai, maka para pemenang akan dijadikan role model di masing-masing kelurahan. Tujuannya untuk mendorong pemuda lainnya agar ikut aktif di tiap lingkungan.
“Ini akan berkelanjutan sehingga pemenangnya nanti akan menjadi role model bagi kelurahan lain agar bisa mendorong pemuda yang ada di dalamnya untuk aktif,” pungkasnya. (Alan Henry)
