
inilahjateng.com (Semarang) – Sebanyak 1.221 siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Dasar (SD) sangat antusias mengikuti turnamen sepak bola putri usia dini MilkLife Soccer Challenge – Semarang Seri 2 2024.
Kompetisi yang menyuguhkan pertarungan sengit 67 tim Kelompok Umur (KU) 12 dan 43 tim KU 10 itu berlangsung di Stadion Universitas Diponegoro Tembalang dan Lapangan Arhanud Jatingaleh berlangsung pada Rabu (18/12/2024) hingga Minggu (22/12/2024).
Peningkatan hampir dua kali lipat jumlah peserta dibanding seri pertama Agustus lalu, yang hanya diikuti 692 siswi, menunjukkan antusiasme yang luar biasa terhadap ajang ini.
Tidak hanya sekadar pertandingan, turnamen ini juga diramaikan dengan berbagai Skill Challenges seperti dribbling, passing & control, dan shoot on target, memberikan pengalaman kompetisi yang komprehensif bagi para peserta.
Head Coach Assistant MilkLife Soccer Challenge, Asep Sunarya menyoroti peningkatan kualitas permainan di Seri 2 ini.
“Permainan dan skill pemain jauh lebih baik dibanding seri pertama. Ini adalah langkah awal untuk membentuk fondasi pemain yang kuat di usia dini,” ujar Asep di Stadion Undip Tembalang, Sabtu (21/12/2024).
Dirinya menambahkan, meski membangun karakter pemain putri memiliki tantangan tersendiri, dukungan dari sekolah dan orang tua berperan besar dalam membangun potensi mereka.
Sementara, top score sementara Avara Kayana Irawan merupakan siswi SDN Karanganyar Gunung 02 Kota Semarang, menuturkan rasa bangganya bisa berlaga di turnamen ini.
“Saya mulai bermain sepak bola sejak kelas empat SD karena dikenalkan oleh ayah dan teman-teman. Latihan keras selama empat bulan akhirnya membuahkan hasil yang membanggakan,” ujar Kayana yang sudah mengoleksi 19 gol.
Dengan cita-cita besar untuk membela Timnas Indonesia, Kayana berharap turnamen ini menjadi pijakan awal untuk meraih mimpinya.
“Sepak bola itu seru dan membuat saya ingin terus berkembang,” kata gadis kelahiran 30 Juni 2021 itu,
Melalui MilkLife Soccer Challenge, Djarum Foundation dan MilkLife memberikan ruang bagi generasi muda, khususnya para siswi, untuk mengejar mimpi mereka di dunia sepak bola.
Semangat para peserta Seri 2 ini menjadi bukti bahwa sepak bola putri memiliki masa depan yang cerah, dengan final di Kudus sebagai tantangan selanjutnya. (BDN)