Ototekno

Pantau Perusahaan AI, AI Safety Institute Inggris Buka Kantor di San Francisco


Badan AI Safety Institute yang dibentuk oleh pemerintah Inggris untuk menangkal risiko platform kecerdasan buatan (AI) telah membuka kantor keduanya di San Francisco, Amerika Serikat. 

Langkah ini diambil meskipun Inggris telah menandatangani kesepakatan kerja sama dengan Amerika Serikat di bidang keamanan AI, dilansir dari Tech Crunch, Senin (20/5/2024).

Kota San Francisco dipilih karena menjadi basis dari beberapa perusahaan besar seperti OpenAI, Anthropic, Google, dan Meta yang mengembangkan teknologi AI. 

“Dengan memiliki orang-orang di lapangan di San Francisco, hal itu akan memberi mereka akses terhadap kantor sejumlah perusahaan AI ini,” kata Menteri Sains, Inovasi, dan Teknologi Inggris, Michelle Donelan.

Donelan menambahkan bahwa dengan memperluas jaringan ke Amerika Serikat, Inggris dapat berkolaborasi lebih dekat dengan pemerintah Amerika Serikat. 

Baca Juga  EV Ini Jadi Mobil Terlaris di Dunia Sepanjang 2023

Selain itu, pendirian kantor di San Francisco akan memberikan AI Safety Institute gambaran lebih jelas mengenai teknologi yang dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan AI tersebut. Inggris melihat AI sebagai potensi besar bagi pertumbuhan ekonomi dan investasi.

AI Safety Institute didirikan pada bulan November 2023 sebagai badan yang menangani aspek keamanan teknologi AI. 

Pada awal bulan ini, lembaga tersebut meluncurkan Inspect, perangkat yang memungkinkan pengujian terhadap keamanan model AI.

Donelan mengatakan peluncuran Inspect masih menjadi tahap awal dari realisasi tujuan pembentukan lembaga tersebut. 

AI Safety Institute masih bekerja dalam membuat strategi untuk mengevaluasi perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan AI. “Proses evaluasi kami adalah ilmu yang muncul dengan sendirinya. Jadi dengan setiap evaluasi, kami akan mengembangkan proses dan menyempurnakannya lebih banyak lagi,” tutur Donelan.

Baca Juga  Rencana Arab Saudi Tuan Rumah Piala Dunia 2034 Terganggu Tuduhan Kerja Paksa

Back to top button