
inilahjateng.com (Semarang) – Pasca kebakaran TPA Jatibarang, Pemkot Semarang masih memiliki pekerjaan rumah (PR) besar untuk memindahkan kandang-kandang sapi yang ada di area TPA.
Pasalnya, selama ini sapi-sapi yang ada sengaja di lepas bebas di area TPA Jatibarang, sehingga sampah-sampah yang ada menjadi makanan sapi dan membuat sapi-sapi tidak layak konsumsi.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengakui permasalahan sapi yang ada di TPA Jatibarang memang sudah menjadi problematika yang cukup lama terjadi.
Dulunya, sapi tersebut ada karena dijadikan salah satu solusi bagi warga terdampak pembangunan TPA Jatibarang, sehingga pemerintah memberikan warga sapi untuk menambah penghasilan.
Namun sayangnya, saat diberikan sapi, warga tidak dibekali dengan edukasi cara merawat sapi dengan benar.
Sehingga secara turun temurun sapi dibiarkan berkeliaran di area TPA Jatibarang dan mengakibatkan sapi tidak sehat karena memakan sampah.
Namun kini bersamaan dengan akan dibangunnya PSEL di area Jatibarang, maka sapi-sapi tersebut harus direlokasi.
“Sapi jumlahnya sudah banyak sekitar 1.800 ekor, padahal beberapa tahun lalu hanya sekitar 700 ekor. Dan ini satu PR bagi Pemkot untuk bisa merelokasinya,” kata Ita, sapaan akrabnya, Kamis (19/10/2023).
Ita mengatakan sempat ada wacana akan direlokasi dibagian depan TPA Jatibarang namun ternyata tidak cukup.
Lalu akan dipindahkan ke Bukit Manyaran Permai (BMP) namun ternyata tidak sesuai dengan peruntukannnya dan akses jalan yang susah.
“Terakhir di Pongangan, Gunungpati tapi ada penolakan dari warga sekitar,” tuturnya.
Sehingga, sejauh ini memang sapi masih berada di area Jatibarang. Namun untuk merubah kebiasaan pemilik sapi agar tidak melepas sapi di area TPA ternyata memang tidak mudah.
Padahal untuk menjalankan program pengelolaan sampah modern, tidak boleh ada hewan ternak disekitar TPA Jatibarang termasuk sapi.
“Idealnya, setelah kebakaran ini terutama yang di kandang sapi waktu itu, kami akan maping untuk menjadikan tempat komposting. Bahkan beberapa Pemda lain sudah melakukan inovasi komposting tersebut,” bebernya. (LDY)