Hukum & Kriminal

Pasutri di Semarang Jadi Korban Penganiayaan

inilahjateng.com (Semarang) – Pasangan suami istri (Pasutri) babak belur dianiaya oleh tiga orang yang merupakan tetangganya sendiri di kawasan Wot Gandul, Semarang.

Korban dalam insiden tersebut yakni suami istri Sudarmo dan Oei Kiem Nio. Keduanya dianiaya oleh tiga orang yang diketahui masih memiliki hubungan keluarga dan merupakan tetangga korban

Aksi kekerasan tersebut sempat terekam kamera CCTV yang terpasang di sekitar lokasi.

Peristiwa bermula saat Sudarmo menegur seorang pengemudi mobil untuk mematikan lampu kendaraan, karena silau menyilaukan matanya yang baru saja menjalani operasi katarak pada hari Sabtu (12/4/2025), sekira pukul 09.45 WIB

Tak disangka, pengemudi itu merupakan pelanggan dari toko milik pelaku, yang terletak tepat di depan toko korban.

Baca Juga  Polisi Periksa Saksi Kasus Penganiayaan Guru Terhadap Siswa

“Awalnya saya cuma minta tolong agar lampu mobilnya dimatikan, karena mata saya masih sakit. Tapi entah kenapa pemilik toko langsung marah dan menyerang saya,” ujar Sudarmo, Jum’at (18/4/2025).

Tak terima ditegur, pelaku lantas menyerang Sudarmo. Setelah sempat terjadi adu fisik, pelaku kemudian memanggil anak dan keluarganya.

Tak lama kemudian, tiga orang datang dan langsung menganiaya Sudarmo dan istrinya secara brutal.

Akibat kejadian tersebut, Oei Kiem Nio mengalami luka serius pada bagian wajah dan hidungnya patah, sementara Sudarmo mengalami lebam di wajah.

Korban langsung dilarikan ke RS Panti Wilasa Cipto Semarang untuk mendapatkan perawatan medis.

Pihak kepolisian dari Polsek Semarang Tengah telah menerima dua laporan atas dugaan penganiayaan ini.

Baca Juga  Jasad Remaja Ditemukan Tak Bernyawa di Kebun Kosong

Kapolsek Semarang Tengah, AKP I Putu Agus Indra Permana menyampaikan terkait kasus itu, saat ini  petugas masih menunggu hasil visum dan kemudian akan dilakukan ke penyelidikan.

“Kami masih menunggu hasil visum sebagai bagian dari proses penyelidikan. Saat ini, kedua belah pihak telah membuat laporan, dan akan kami tindak lanjuti sesuai prosedur,” katanya.

Sudarmo berharap polisi bisa segera bertindak karena ia mengaku keluarganya kerap mendapat ancaman dari para pelaku.

Istrinya kini masih mengalami trauma berat dan enggan kembali ke tempat usaha mereka. (BDN)

Back to top button